Sunday, July 26, 2020

Pacarku Yang Sexy Takluk Dengan Adikku Yang Perkasa

Dinastipoker - Pacarku Yang Sexy Takluk Dengan Adikku Yang Perkasa - Namaku Vino seorang cowok yang dikenal keren di kampusku, walau begitu aku belum pernah terlihat menggandeng cewek di kampus. Karena itu ada yang beranggapan aku cowok metroseksual tapi aku suka pendapat mereka tentang aku, yang jelas aku laki-laki tulen yang suka pada kaum hawa juga. Belum sampai sekarang aku juga menemukan gadis yang cocok untukku jadikan pacar.




Sebenarnya akupun pernah bahkan sering melakukan acara seperti dalam cerita ngentot bersama dengan mantanku dulu. Tapi karena sekarang kami putus dan dia juga dari kampus yang berbeda denganku, karena itu hubunganku dengan seorang wanita belum pernah terlihat di kampus ini. Karena ramai juga kalau aku cowok dan banyak teman cowokku yang menghindariku.

Mau akupun harus mencari pasangan dari kampus ini juga, dan untuk melakukan hal itu cukup mudah bagiku. Karena wajahku bisa di kerenkan di kampus ini, ditambah ke kampus aku bisa pakai kendaraan yang lumayan keren dan barang-barang yang aku pakai termasuk barang mewah juga. Mencari dengan mudahnya aku mencari cewek di kampus ini.

Karena pikirku hanya untuk menghilangkan gambar negatif tentangku, akupun mencari gadis yang lumayan terkenal juga di kampus ini. Dan pilihanku jatuh pada hari Regina cewek terseksi dan tercantik di kampus ini. Dia terkenal karena penampilannya yang selalu menarik perhatian setiap cowok, bahkan pengajar pria di kampus ini, awalnya Regina.

Bahkan dia memuji “Katanya kamu nggak suka sama cewek ..” Tapi aku pura-pura hanya tersenyum di Padahal Paduka. Dan aku tidak putus asa sampai penuh dengan akutansi penuh membantu, akhirnya sampai diapun terjerat dengan perhatian yang aku berikan. Dantidak lama akhirnya kamipun jadian.

Aku tahu jika Regina pernah melakukan acara seperti dalam cerita ngentot abg, ini terbukti dengan seringnya dia gonta ganti cowok di kampus ini. Dan akupun tidak membuang kesempatan untuk melakukan hal itu, aku dengan sengaja meminta Regina pergi ke penginapan dan dia tidak menolak sama sekali, dasar bispak berpikir aku kala itu masih perlu layak layaknya pasangan setia.

Begitu sampai di kamar baru saja aku menutup pintu Regina sudah membuka pakaiannya lalu memelukku dari belakang. Aku terdiam dia memainkan kontolku dengan memutar dia remas-remas dickku itu, dan terang saja kontolku langsung membesar dan semakin panjang. Akupun membalikan tubuhku lalu aku menyentuh bibir Regina dengan lembut lalu aku remas juga toketnya.

Dia mendesah sambil memejamkan “OOOuuugggghhhh… aaaggghhhh… Viiin… aaaaggggghhhhh …… aaaaaagggghhhhh… ..aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…” di tempat tidur empuk dan terlihat rapi. Agen Poker

Kembali aku melakukan oral seks dengan memohon jari tengahku dalam memeknya, sementara bibirku masih tetap melumatnya “OOOOuuugghh… .. ooouuuuuuugggghhh… aaagggghhhh… aaagggghhhh… aaaaggggghhhh…” terangsang sekarang.

Akupunktidak membuang peluang Segera Aktipkan sekarang, Akupunkuit bergoyang di atas “Akuubag… aaaaaaggggghhh… uuuuggggghhhh… saaayaaang… aaaagagghaa… aaaagggghhh… aaaagggghhhh ..” dalam melakukan adegan cerita ngentot ini.

Karena dia tidak tinggal diam berpartisipasi memutar-mutar pantatnya dari bawah tubuhku dan hal itu memberikan kesenangan yang berbeda-beda. Tapi aku tetap bertahan tidak melepas lendir kenikmatan yang sekarang menyatu dalam selangkanganku “OOuuuuggghhh…. aaaagggghhh ... ooouugghhh ... ooouugghh .. Reee .. saaaayaaang ... aaagggghh ... aaaaaggghhh ... aaaagaggggh ... "Desahku sambil mencari klimaks.

Layaknya pemain dalam adegan cerita sex abg aku selalu berganti posisi hingga kembali seperti di awal. Aku masih di bawahku Aku bahkan dia berklai-kali melihat "OOOuuuggghhh ... Vin .. aaaaakkku .. caapekk .. saayang ... aaaaagggghhh .... aaaaaggghh .. ”Mendengar hal semakin keras aku semakin memeknya dan terus bergoyang dengan cepat semakin membutuhkan.

Cerita Seks Pacarku Takluk Sampai akhirnya akupunktur cerita yang menyatu dalam selangkanganku akan segera tumpah "OOOOuuuuggghhh ... aaaaaagggghhh ... aaaaaagggghhh ... aaaaagggghhh ..." dan dengan tersenyum dia dinilai jika baru kali ini menikmati kepuasan yang dibuka dengan sempurna. BandarQQ

Thursday, July 16, 2020

Pemerkosaan Penuh Dengan Nafsu

Dinastipoker - Cerita Sex Pemerkosaan Penuh Nafsu, Akhirnya seluruh batang kemaluan bule itu masuk, dari setiap gerakan menyebabkan keseluruhan bibir vaginaku mengembang dan mencengkeram batangnya dan klitorisku yang sudah keluar semuanya dan mengeras ikut tertekan masuk ke dalam, di mana klitorisku terjepit dan tergesek dengan batang kemaluannya yang besar dan berurat itu, walaupun terasa penuh sesak tetapi lubang vaginaku sudah semakin licin dan lancar, “..Ooohh..mengapa aku jadi keenakan.? ini tak mungkin terjadi..!” pikirku setengah sadar.



“Aku mulai menikmati diperkosa oleh teman suamiku, bule lagi? gilaa..!” sementara perkosaan itu terus berlangsung, desiran darahku terasa mengalir semakin cepat secepat masuknya batang kemaluannya yang luar biasa besar itu,

pikiran warasku perlahan-lahan menghilang kalah oleh permainan kenikmatan yang sedang diberikan oleh keperkasaan batang kemaluannya yang sedang ‘menghajar’ liang kenikmatanku, perasaanku seakan-akan terasa melayang-layang di awan-awan dan dari bagian vaginaku yang dijejali batang kemaluannya yang super besar itu terasa mengalir suatu perasaan mengelitik yang menjalar ke seluruh bagian tubuh,

membuat perasaan nikmat yang terasa sangat fantastis yang belum pernah aku rasakan sedemikian dahsyat, membuat mataku terbeliak dan terputar-putar akibat pengaruh batang kemaluan John yang begitu besar dan begitu dahsyat mengaduk-aduk seluruh bagian yang sensitif di dalam vaginaku tanpa ada yang tersisa satu milipun.

Keseluruhan syaraf syaraf yang bisa menimbulkan kenikmatan dari dinding dalam vaginaku tak lolos dari sentuhan, tekanan, gesekan dan sodokan kepala dan batang kemaluan John yang benar-benar besar itu, rasanya paling tidak tiga kali besarnya dari batang kemaluan suamiku tapi seratus kali lebih nikmaat..!

dan cara gerakan pantat bule perkasa ini bergerak memompakan batang kemaluannya keluar masuk ke dalam vaginaku, benar-benar fantastis sangat cepat, membuatku tak sempat mengambil nafas ataupun menyadari apa yang terjadi, hanya rasa nikmat yang menyelubungi seluruh perasaanku, pandanganku benar benar gelap membuat secara total aku tidak dapat mengendalikan diri lagi.

Akhirnya aku tidak dapat mengendalikan diriku lagi, rasa bersalah kalah oleh kenikmatan yang sedang melanda seluruh tubuhku dari perasaan yang begitu nikmat yang diberikan John padaku, dengan tidak kusadari lagi aku mulai mendesah menggumam bahkan mengerang kenikmatan, pikiranku benar benar melambung tinggi..

Tanpa malu aku mulai mengoceh merespons gelora kenikmatan yang menggulung diriku, “Ooohh.. John you’re cock is so biig.. so fuull.. so good..!! enaakk.. sekaalii..!! aaggh..! teruuss.. Fuuck mee Joohn..”

Aku benar-benar sekarang telah berubah menjadi seekor kuda binal, aku betinanya sedang ia kuda jantannya. Pemerkosaan sudah tidak ada lagi di benakku, pada saat ini yang yang kuinginkan adalah disetubuhi oleh John senikmat dan selama mungkin, suatu kenikmatan yang tak pernah kualami dengan suamiku selama ini.

“Ooohh.. yess mmhh.. puasin aku John sshh.. gaaghh..! pen.. niishh.. mu.. begitu besaar dan perkasaa..! ..aarrgghh..!” terasa cairan hangat terus keluar dari dalam vaginaku, membasahi rongga-rongga di dalam lubang kemaluanku. “Aaagghh.. oohh.. tak kusangka benar-benar nikmaat.. dientot kontol bule..” keluhku tak percaya, terasa badanku terus melayang-layang, suatu kenikmatan yang tak terlukiskan. Agen Poker

“Aaagghh.. Joohhn.. yess.. pushh.. and.. pull.. your big fat cock..!” gerakanku yang semakin liar itu agaknya membuat John merasa nikmat juga, disebabkan otot-otot kemaluanku berdenyut-denyut dengan kuat mengempot batang kemaluannya, mungkin pikirnya ini adalah kuda betina terhebat yang pernah dinikmatinya, hangat.. sempit dan sangat liar.

Tiba tiba ia mencabut seluruh batang kemaluannya dari lubang vaginaku dan anehnya aku merasakan suatu kehampaan yang luar biasa..! Dengan tegas ia menyuruhku merangkak keatas kasur dan memintaku merenggangkan kakiku lebar lebar serta menunggingkan pantatku tinggi tinggi,

oh benar benar kacau pikiranku, sekarang aku harus melayani seluruh permintaannya dan sejujurnya aku masih menginginkan ‘pemerkosaan’ yang fantastis ini, merasakan batang kemaluan John yang besar itu menggesek seluruh alur syaraf kenikmatan yang ada diseluruh sudut lubang vaginaku yang paling dalam yang belum pernah tersentuh oleh batang kemaluan suamiku.

Sementara otakku masih berpikir keras, tubuhku dengan cepat mematuhi keinginannya tanpa kusadari aku sudah dalam posisi yang sangat merangsang menungging sambil kuangkat pantatku tinggi tinggi kakiku kubuka lebar dan yang paling menggiurkan orang bule ini adalah liang vaginaku yang menantang merekah basah pasrah diantara bongkahan pantatku lalu, kubuat gerakan erotik sedemikian rupa untuk mengundang batang kemaluannya menghidupkan kembali gairah rangsangan yang barusan kurasakan.

Rupanya John baru menyadari betapa sexynya posisi tubuh istri temannya ini yang memiliki buahdada yang ranum pinggangnya yang ramping serta bongkahan pantatnya yang bulat, dan barusan merasakan betapa nikmatnya lubang vaginanya yang hangat dan sempit mencengkeram erat batang penisnya itu,

“..Ooohh Hesty tak kusangka tubuhmu begitu menggairahkan vaginamu begitu ketat begitu nikmaat..!” aah aku begitu tersanjung belum pernah kurasakan gelora birahiku begitu meletup meletup, suamiku sendiri jarang menyanjungku, entah kenapa aku ingin lebih bergairah lagi lalu kuangkat kepalaku kulemparkan rambut panjangku kebelakang dengan gerakan yang sangat erotik.

Dengan perlahan ia tujukan ‘monster cock’ nya itu keliang vaginaku, aku begitu penasaran ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana caranya ia memasukkan ‘benda’ itu kevaginaku lalu kutengok kecermin yang ada disampingku dan apa yang kulihat benar benar luar biasaa..!

jantungku berdegup kencang napasku mulai tidak beraturan dan yang pasti gelora birahiku meluap deras sekaalii..! betapa tidak tubuh john yang besar kekar bulunya yang menghias didadanya sungguh pemandangan yang luar biasa sexy buatku.! belum lagi melihat batang kemaluannya yang belum pernah kulihat dengan mata kepalaku sendiri begitu besaar, kekaar dan panjaang..!

Dan sekarang akan kembali dimasukkan kedalam liang vaginaku..! Secara perlahan kulihat benda besar dan hangat itu menembus liang kenikmatanku, bibir vaginaku memekar mencengkeram batang penisnya ketat sekali..! rongga vaginaku tersumpal penuh oleh ‘big fat cock’ John.
“..Ssshh.. Aaargghh..!” Aku mendesah bagai orang kepedesan ketika batang kemaluannya mulai digeserkan keluar masuk liang kenikmatanku..! nikmatnya bukan kepalang..! belum pernah kurasakan sebegini nikmaat..! besaar.. padaat.. keraas.. panjaang..! oogghh.. entah masih banyak lagi kedahsyatan batang kemaluan John ini. Dan ketika John mulai memasukkan dan mengeluarkan secara berirama maka hilanglah seluruh kesadaranku, pikiranku terasa melayang layang diawang awang, tubuhku terasa ringan hanyut didalam arus laut kenikmatan yang maha luas.

Setengah jam john memompa batang kemaluannya yang besar dengan gerakan berirama, setengah jam aku mendesah merintih dan mengerang diombang ambingkan perasaan kenikmatan yang luar biasa, tiba tiba dengan gaya “doggy style’ ini aku ingin merasakan lebih liar, aku ingin John lebih beringas lagi
“Yess.. John.. harder.. John.. faster.. aargh.. fuck me.. WILDER..!”

Giliran John yang terhipnotis oleh teriakanku, kurasakan tangannya mencengkeram erat pinggangku dengusan napasnya makin cepat bagai banteng terluka gerakan-gerakan tekanannya makin cepat saja, gerakan-gerakan yang liar dari batang penisnya yang besar itu menimbulkan perasaan ngilu dibarengi dengan perasaan nikmat yang luar biasa pada bagian dalam vaginaku, membuatku kehilangan kontrol dan menimbulkan perasaan gila dalam diriku,

pantatku kugerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan dengan liar mengimbangi gerakan sodokan John yang makin menggila cepatnya, tiba tiba pemandanganku menjadi gelap seluruh badanku bergetar..! Ada sesuatu yang ingin meletup begitu dahsyat didalam diriku.

“Ooohh.. fuck me hard..! aaduuh.. aaghh! Joohn..! I can’t hold any longerr..! terlalu eenaakk..! tuntaassin Johnn..! Aaarrghh..! I’m cummiing.. Joohn..” lenguhan panjang keluar dari mulutku dibarengi dengan glinjangan yang liar dari tubuhku ketika gelombang orgasme begitu panjaang dan dahsyaat menggulung sekujur tubuhku.

Badanku mengejang dan bergetar dengan hebat kedua kakiku kurapatkan erat sekali menjepit batang penis John seolah olah aku ingin memeras kenikmatan tetes demi tetes yang dihasilkan oleh batang kejantanannya,

kepalaku tertengadah ke atas dengan mulut terbuka dan kedua tanganku mencengkeram kasur dengan kuat sedangkan kedua otot-otot pahaku mengejang dengan hebat dan kedua mataku terbeliak dengan bagian putihnya yang kelihatan sementara otot-otot dalam kemaluanku terus berdenyut-denyut dan hal ini juga menimbulkan perasaan nikmat yang luar biasa pada John karena batang kemaluannya terasa dikempot kempot oleh lobang vaginaku yang mengakibatkan sebentar lagi dia juga akan mengalami orgasme.

“..Aaarghh.. Hesty your cunt is soo tiight..! I’ve never crossed in my mind that your cunt so delicious..! aargh ..!” John mendengus dengus bagai kuda liar tubuhku dipeluk erat dari belakang, bibirnya menciumi tengkukku belakang telingaku dan tangannya meraih payudaraku, puting susuku yang sudah mengeras dan gatal lalu dipuntir puntirnya.. oohh sungguh luar biasaa..!

kepalaku terasa kembali berputar putar, tiba tiba John mengerang keras.. tiba tiba kurasakan semburan hebat dilorong vaginaku cairan hangat dan kental yang menyembur keluar dari batang kejantanannya, rasanya lebih hangat dan lebih kental dan banyak dari punya suamiku, air mani John serasa dipompakan, tak henti-hentinya ke dalam lobang vaginaku, rasanya langsung ke dalam rahimku banyak sekali.

Aku dapat merasakan semburan-semburan cairan kental hangat yang kuat, tak putus-putusnya dari penisnya memompakan benihnya ke dalam kandunganku terus menerus hampir selama 1 menit, mengosongkan air maninya yang tersimpan cukup lama, karena selama ini dia tidak pernah bersetubuh dengan istrinya yang berada jauh di negaranya.

John terus menekan batang kemaluannya sehingga clitorisku ikut tertekan dan hal ini makin memberikan perasaan nikmat yang hebat, “..Aaarrgghh..!” tak kusangka, tubuhku bergetar lagi merasakan rangsangan dahsyat kembali menggulung sekujur tubuhku sampai akhirnya aku mengalami orgasme yang kedua dengan eranganku yang cukup panjaang, Tubuhku bagai layang layang putus ambruk dikasur.

Aku tertelungkup terengah engah, sisa sisa kenikmatan masih berdenyut denyut di vaginaku merembet keseluruh tubuhku. John membaringkan dirinya disampingku sambil mengelus punggungku dengan mesra. Seluruh tubuhku terasa tidak ada tenaga yang tersisa, ringan seenteng kapas pikiranku melayang jauh entah menyesali kejadian ini atau malah mensyukuri pengalaman yang luar biasa ini. Akhirnya aku tertidur dengan nyenyaknya karena letih. BandarQQ

Keesokan harinya aku terbangun dengan tubuh yang masih terasa lemas dan terasa tulang-tulangku seakan-akan lepas dari sendi-sendinya.

Aku agak terkejut melihat sesosok tubuh tidur lelap disampingku, pikiranku menerawang mengingat kejadian tadi malam sambil menatap ke arah sosok tubuh tersebut, kupandangi tubuhnya yang telanjang kekar besar terlihat bulu bulu halus kecoklat-coklatan menghias dadanya yang bidang lalu bulu bulu tersebut turun kebawah semakin lebat dan memutari sebuah benda yang tadi malam ‘menghajar’ vaginaku,

benda itu masih tertidur tetapi ukurannya bukan main.., jauh lebih besar daripada penis suamiku yang sudah tegang maksimum. Tiba tiba darahku berdesir, vaginaku terasa berdenyut, “..Oh.. apa yang terjadi pada diriku..?”

Wednesday, July 15, 2020

Bersetubuh Dengan Tante Yang Sangat Bohai Dan CAntik

DinastiPoker - Bersetubuh Dengan Tante Yang Sangat Bohai Dan Cantik -  Namaku Ryan kini mahasiswa tingkat akhir sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya, Kejadian ini merupakan peristiwa beberapa tahun yang lalu. Waktu itu aku berusia 18 tahun. Masih tergolong ABG. Suka hidup bebas. Do what I want! Hidup cuma sekali, buat apa bersedih. Itulah sebabnya, aku suka keluyuran dari kota ke kota sekadar cari pengalaman.

Bersetubuh Dengan Tante Yang Sangat Bohai Dan CAntik
Bersetubuh Dengan Tante Yang Sangat Bohai Dan CAntik


Setelah Ujian Akhir Semester (UAS), saya langsung pergi ke kota Bandung untuk berlibur. Sebelumnya aku memang belum pernah menginjakkan kaki di Kota Kembang tersebut. Aku juga ingin
merasakan indahnya Kota Kembang. Itulah sebabnya aku nekat pergi ke Bandung sendirian. Yang penting membawa uang banyak. Meskipun begitu, soal uang aku tidak terlalu foya-foya. Bahkan selalu berusaha untuk berhemat. Tapi kalau untuk urusan cewek, mungkin lain urusannya.

Aku menginap di hotel murah, Hotel Melati II, di Sekitar Alun-alun kota Bandung. Murah tapi bersih. Meskipun demikian kalau malam cukup berisik. Aku sudah telusuri tempat-tempat gituan, antara lain di Saritem dan Stasiun. Tapi WTS-nya tidak ada yang menarik perhatianku. Lalu, aku pergi makan di Mc Donal BIP. Eh, saat sedang asyik-asyiknya makan, tiba-tiba pandanganku bertatapan dengan seorang wanita setengah baya. Setelah kuperhatikan, ya ampun ternyata Tante Susan. Mungkin sudah sepuluh tahun aku tidak pernah ketemu. Waktu itu aku masih kecil.
“Apa kabar, Tante!”, sapaku sambil mendekat.
Akhirnya aku makan semeja dengan Tante Susan yang kebetulan juga sedang sendiri. Tante Susan hampir lupa melihatku.
“Maklum, kamu sekarang sudah besar”, kata Tante Susan.
Begitu tante tahu aku menginap di hotel, langsung saja ditawari menginap di rumahnya. Katanya di rumahnya tidak ada orang, kedua anaknya sedang studi di Perancis dan Jerman.

Yah, kupikir-pikir aku bisa menghemat uang. Aku tentu saja menyetujui ajakannya. Hari itu juga aku langsung pindah ke rumah Tante Susan. Aku diberi sebuah kamar depan. Cukup bersih dan mewah. Rumahnya di kawasan Dago Atas. Sebenarnya Tante tinggal bersama Om, tetapi Om sedang berada di negeri Paman Sam untuk mengambil gelar Doctor di Universitas Harvard. Maklum Om-ku dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung dan Jakarta. Malam itu aku tidur sangat lelap sekali. Maklum capek!

Hari kedua aku baru tahu, ternyata paviliun sebelah digunakan untuk terima kost, dua orang mahasiswa, yang satu mahasiswa fakultas teknik namanya Mas Ary sedangkan yang satunya mahasiswa fakultas ekonomi, namanya Mas Yudi. Kata tante, lumayan buat tambah-tambah uang belanja. Tante ternyata juga pembantu wanita, Teh (Teh atau Teteh bahasa Sunda untuk Mbak) Mimin namanya. Wah, ya cukup banyak orang.

Siang harinya tidak ada kejadian yang menarik. Sepulang dari Maribaya dan Tangkuban Parahu terus tidur sampai sore. Setelah makan malam terus ke kamar tidur nonton TV sambil tidur-tiduran. Tidak terasa, jam di dinding telah menunjukkan pukul 24.00. Akhirnya TV kumatikan. Lampu kamar yang terang benderang kumatikan dan kuganti lampu tidur lima watt warna biru. Sepi sekali suasananya.

Namun, di tengah suasana yang sepi itu, kok aku rasa-rasanya mendengar ada orang bicara bisik-bisik? Mungkinkah pencuri? Karena penasaran, aku bangun pelan-pelan. Aku mengintip keluar melalui jendela, ternyata tidak ada siapa-siapa.
Ah, kok sepertinya dari kamar tante. Akupun mengambil kursi dan kuletakkan di dekat tembok. Di atas tembok ada lubang angin-angin kecil sekali, itupun tertutup karton. Karena penasaran, aku mengambil jarum dan membuat lubang kecil di karton itu. Setelah lubangnya lumayan, aku coba mengintip.

“Wow.., malam-malam begini mau ngapain tuh Mas Ary, si anak kost?”, pikirku sambil memperhatikan. Tante dan Mas Ary tampak duduk berdua di tempat tidur. Walaupun kamar Tante Susan memakai lampu lima watt, namun mataku masih sanggup melihat dengan jelas.
Uh, mau ngapain Mas Ary?, Kulihat sebentar-sebentar mencium pipi Tante Susan, kulihat Tante Susan tersenyum. Dan kemudian dengan tenangnya Mas Ary mulai membuka baju Tante Susan dan tinggal mengenakan BH.

Kuakui, tanteku memang masih tergolong muda, belum berusia 40 tahun. Tubuhnya montok, kulitnya putih, wajahnya mirip Dessy Ratnasari. Rambutnya pendek model Lady Diana, tubuhnya langsing. Tak lama kemudian Mas Ary melepas BH tanteku.
Duh.., ternyata montok sekali. Diam-diam aku mulai terangsang. Burungku mulai membesar. Aku tetap berdiri ddengan tenang di atas kursi.

Berikutnya kulihat Tante Susan ganti melepaskan baju Mas Ary. Satu persatu kancing bajunya dilepas, akhirnya bajunya dilempar ke lantai. Boleh juga tubuh Mas Ary, tegap dan atletis. Wow.., mereka kemudian saling cium bibir. Saling mengelus punggung. Sebentar-sebentar tangan Mas Ary meremas-remas payudara Tante Susan. Beberapa menit kemudian kulihat Mas Ary membuka ritsluiting rok yang dipakai tanteku, kemudian dilepasnya rok itu sehingga tanteku cuma memakai celana dalam saja. Adegan berikut tanteku ganti membuka kancing celana Mas Ary, dilepasnya satu persatu, kemudian ditariknya sehingga lepas dan tinggal celana dalamnya saja.

Lagi-lagi keduanya berpelukan lagi dan berciuman mesra sekali. Kemudian Mas Ary mencium leher Tanteku, lalu payudaranya, lalu perutnya, lalu pahanya. Dan kemudian tangannya memelorotkan celana dalam Tanteku. Lepas!, Kemudian diletakkan di kursi. Tahap berikutnya Mas Ary membuka sendiri celana dalamnya. Kulihat penis Mas Ary besar dan panjang seperti punyanya orang Arab. Jantungku berdetak keras sekali. Bahkan penisku ikut-ikutan menjadi keras. Apalagi melihat keduanya kemudian sama-sama dalam posisi berdiri, saling berpelukan, lagi-lagi saling berciuman.

Sekitar tiga menit kemudian dengan posisi berdiri, Mas Ary memasukkan ujung penisnya ke lubang kemaluan tanteku. Sesudah itu mereka berpelukan rapat sekali sambil menggoyang-goyang pinggul masing-masing. Cukup lama. Akhirnya kulihat mereka berdua sudah saling orgasme. Hal ini terlihat karena mereka membuat gerakan yang cukup agresif sekali. Walaupun samar-samar, kudengar suara uh.., uh.., uh.., dari mulut Tante Susan. Sialnya, tak terasa akupun mengalami orgasme, celana dalamku menjadi basah, apa boleh buat.

Adegan berikutnya dilakukan seperti biasa, yaitu tante berada di tempat tidur dengan posisi di bawah dan Mas Ary di atas. Apa yang kulihat memang benar-benar mengasyikkan. Maklum, baru sekali itu aku melihat dengan mata kepala sendiri adegan seks yang dilakukan orang lain.

Esok harinya aku bersikap biasa-biasa saja seolah-olah tidak ada kejadian apa-apa. Kulihat Tante juga bersikap biasa-biasa saja. Makan pagi bersama. Sesudah itu aku pergi ke Pangalengan sekedar rekreasi.

Sore harinya aku sudah sampai di rumah lagi. Seperti kemarin, sore-sore pembantu tante menyediakan teh manis dan roti. Kulihat, pembantu Tante Susan yang namanya Teh Mimin ini tergolong seksi juga. Umurnya kira-kira sama dengan umurku, yaitu sekitar 19 tahun. Terus terang, nafsuku jadi bangkit melihat buah dadanya yang montok itu. Kata tanteku Teh Mimin sudah punya anak, tapi ditinggal di desanya, dirawat neneknya. Tiap hari Kamis pasti pulang ke kampung untuk menengok anaknya.

Malamnya aku tidak bisa tidur. Sebentar-sebentar aku mengintip kamar tanteku. Namun hingga pukul 24.00 ternyata tidak ada kejadian apa-apa. Akhirnya aku tidur pulas.

Sekitar pukul 10:15 aku menuju ke terminal Ledeng. Aku kepingin melihat obyek pariwisata Ciater. Eh.., ternyata aku ketemu Teh Mimin.
“Mau kemana Teh”, tanyaku.
“Ke Subang.., nengok anak Mas..”.
“Wah, sama-sama aja, deh..”, ajakku.
Ternyata ya lancar-lancar saja. Aku duduk berdua dengan Teh Mimin. Akhirnya aku mencari-cari alasan untuk ditemani di Ciater, soalnya aku belum hafal kota Bandung. Karena hari masih siang, akhirnya mau juga Teh Mimin menemani aku. Walaupun gadis desa, tapi Teh Mimin sempat mengecap bangku SLTP hingga lulus. Cara berpakaiannya pun tergolong rapi seperti pelajar-pelajar pada umumnya.

Sampai di Ciater aku menyewa salah satu bungalow dengan alasan ingin istirahat. Kebetulan rumah Teh Mimin tidak begitu jauh dari bungalow tempatku istirahat. Aku cari-cari alasan lagi. Aku bilang, di Ciater tidak ada yang jualan nasi goreng, kalau tidak keberatan aku minta Teh Mimin nanti malam mengantarkan nasi goreng. Ternyata Teh Mimin tak keberatan. Ya begitulah, tanpa rasa curiga sedikitpun, sekitar pukul 19.00 Teh Mimin telah berada di bungalowku mengantarkan nasi goreng. Kuajak ngobrol ngalor-ngidul tentang apa saja.

Akhirnya obrolanku agak nyenggol-nyenggol dikit tentang seks. Teh Mimin bilang sudah lama tidak melakukannya karena suaminya sudah tiga bulan ini impoten akibat kecelakaan sepeda motor. “Nah.., ini dia yang kucari”, pikirku.
Sengaja memang aku ngobrol terus sehingga tanpa terasa telah pukul 21.30. Ketika Teh Mimin pamit pulang, akupun bilang, lebih baik jangan pulang karena malam-malam begini banyak orang iseng atau orang jahat.
“Tidur aja di sini Teh, kan ada dua kamar. Teh Mimin di kamar sebelah, saya di sini”, kataku.
Setelah kubujuk habis-habisan akhirnya Teh Mimin mau juga tinggal di kamar sebelah.

Kira-kira pukul 24.00 aku mengendap-endap berjalan pelan menuju ke kamar Teh Mimin.
“Kok, belum tidur?”, tanyaku pelan sambil menutup pintu.
“Dingin Mas udara Ciater”, katanya sambil tetap telentang di tempat tidur sambil memegangi selimut yang menutupi tubuhnya.
“Aku juga kedinginan”, kataku.
Entahlah, sepertinya sudah saling membutuhkan. Ketika aku merebahkan tubuhku di sampingnya, Teh Mimin diam saja. Akupun menarik selimutnya sehingga kami berdua berada di dalam satu selimut. Untuk menghilangkan rasa dingin kupeluk Teh Mimin. Ternyata diam saja. Begitu juga ketika kuraba-raba payudaranya yang montok ternyata juga diam saja.

Akhirnya dengan mudah aku bisa melepaskan baju, BH, rok dan celana dalamnya. Hanya dalam waktu beberapa detik saja kami berdua sudah dalam keadaan bugil tanpa sehelai benangpun. Meskipun demikian kami masih di dalam satu selimut. Begitulah, tanpa hambatan, malam itu aku dengan mudah bisa menyetubuhi Teh Mimin hingga dua kali. Tampaknya Teh Mimin mengalami orgasme hingga dua kali.
“Terima kasih Mas, Sudah lama aku nggak merasakan yang begini-begini.., Suamiku sudah nggak sanggup lagi”, bisiknya sambil mencium bibirku.

Esok pagi subuh, Teh Mimin kembali pulang ke rumahnya. Sedangkan aku kembali ke Bandung agak sorenya. Maklum aku masih ingin menikmati pemandangan sekitar perkebunan teh di Ciater.

Sore harinya aku sampai di Bandung dan sikapku biasa-biasa saja terhadap Teh Mimin, seolah-olah tidak ada kejadian apa-apa. Lagipula aku juga pesan agar Teh Mimin tidak usah cerita kepada siapa-siapa. nggak enak kalau sampai Tante Susan tahu. Begitulah. Tak terasa malam telah tiba lagi dan waktu tidurpun telah menyongsong.

Pukul 24.00, Seperti biasa lampu kamar kumatikan dan kugantikan lampu tidur lima watt. Eh.., lagi-lagi aku mendengar orang bisik-bisik. Pasti di kamar Tante Susan. Akupun dengan pelan-pelan mengambil kursi dan mulai mengintip dari lubang kecil yang kemarin kubuat. Kali itu aku agak terkejut. Ternyata kali itu bukan Mas Ary, tetapi Mas Budi. Wah, Tanteku ternyata tergolong hyperseks. Malam itu seperti kemarin-kemarin juga. Mas Budi kulihat menyetubuhi tanteku dengan berbagai posisi. Bahkan sempat kulihat Tante Susan berada di posisi atas. Gila!, lagi-lagi aku mengalami orgasme sendirian. “Creet.., creet.., cret”, celana dalamku basah lagi. Terpaksa aku harus ganti celana dalam. Dalam hati, diam-diam aku membayangkan betapa nikmatnya jika aku bisa menyetubuhi tanteku sendiri. Memang ini merupakan penyimpangan. Tapi, ya apa salahnya, toh tanteku mau dengan Mas Ary dan Mas Budi. Tapi apa mau dengan aku? Semalaman aku tidak bisa tidur karena mencari strategi supaya aku bisa meniduri Tante Susan.

Apa yang pernah dikatakan Teh Mimin di Ciater memang benar. Tiap hari Sabtu Mas Ary dan Mas Budi pulang ke Jakarta. Sehingga hari Sabtu itu cuma ada aku, Teh Mimin dan Tante Susan. Aku pusing setengah mati mencari strategi untuk merayu Tante Susan, namun belum ketemu-ketemu juga jalan keluarnya. Namun, akhirnya aku punya ide.

“Tante suka nonton?, Kebetulan hari ini hari ulang tahun Ryan”, kataku di pintu kamarnya Tante Susan. Tante waktu itu sedang merapikan rambutnya di depan kaca.
“Ah.., Tante nggak tahu kalau kamu ulang tahun. Selamat Ya”, ujar Tante sambil menuju ke tempatku. Dijabatnya tanganku, “Happy Birthday, mau traktir Tante, nih..”.
“Ya, kalau Tante nggak keberatan”, ujarku penuh harap.
Ternyata pancinganku berhasil. Malam itu aku nonton bioskop yang pukul 21.00, soalnya mau nonton yang pukul 19.00 sudah ketinggalan karena jam telah menunjukkan pukul 20.00.

Pulang nonton sekitar pukul 23.00 Sampai di rumah, Tante Susan nggak bisa masuk ke kamarnya.
“Aduh, tadi aku taruh di mana ya kunci kamarku?”, kata Tante sambil mondar-mandir.
“Waduh, nggak tahu Tante. Tadi ditaruh di mana?”, jawabku bohong. Padahal, sebelum berangkat, pada waktu Tante Susan ke kamar mandi sebentar, kunci kamar yang digelatakkan di dekat meja telepon sempat kusembunyikan di bawah kursi.
Akupun pura-pura membantunya mencari. Sekitar setengah jam nggak ketemu, akhirnya aku bilang, “Tidur aja di kamar Ryan, Tante. Biar Ryan tidur di kursi tamu saja..”.
Mungkin karena sudah capek, akhirnya Tante Susan tidak punya pilihan lain, akhirnya tidur di kamarku dan aku tidur di kursi tamu. Namun sekitar setengah jam, aku masuk ke kamar.

“Di luar dingin Tante, boleh tidur di sini saja? Nggak apa-apa khan?”, tanyaku.
“Oo, silakan..”, jawab Tante.
Akupun merebahkan tubuhku di samping tubuh Tante Susan. Jantungku berdetak keras, otakku terus mencari strategi berikut .Gimana nih cara memulainya? Susah juga!
“Aduh, Tante kalau tidur kok membelakangi saya”, kataku pelan.
“Oh ya, maaf.Kebiasaan sih..”, Tanteku membalikkan badannya, miring menghadap ke arahku.
Seolah-olah tidak sengaja, tanganku menyenggol payudara Tante.
“Maaf Tante, nggak sengaja..”.
“Ah.., nggak apa-apa”.
“Maaf Tante, payudara Tante indah sekali”, pancingku.
Kulihat Tanteku membuka matanya dan tersenyum.
“Boleh saya memegangnya Tante?”, bisikku, “Soalnya seumur hidup saya belum pernah melihat payudara seindah ini”, rayuku.
“Ah, boleh-boleh saja..”.

Akupun dengan tangan gemetaran memegang payudara tanteku.
“Aduh, tangan saya gemetaran Tante. Maklum, belum pernah”, pancingku lagi. Makin lama aku makin berani. Tanganku menyusup ke BH-nya.
“Boleh saya buka BH-nya Tante?”, tanyaku penuh harap setengah berbisik.
Tak ada jawaban. Akupun memberanikan diri melepas kancing baju Tanteku satu persatu dan akhirnya aku berhasil melepas BH Tanteku dengan mudah. Tampaklah payudara yang montok padat berisi. Akupun meremas-remasnya. Lama kelamaan, tampaknya tanteku mulai terangsang, nafasnya panjang-panjang. Diciumnya keningku, pipiku lantas bibirku. Kulihat Tante mulai membuka kancing bajuku satu persatu dan akhirnya aku tanpa baju. Agen Poker

“Tante, saya belum pernah..”, bisikku pelan. Tentu saja aku berbohong.
“Nggak apa-apa, nanti Tante ajarin..”.
Begitulah, beberapa menit kemudian Tanteku melepas celanaku dan akhirnya celana dalamku. Begitu juga, Tante melepas sendiri rok dan celana dalamnya. Kami berdua sudah dalam keadaan telanjang bulat.
“Tante, aku belum bisa..”, aku berbohong lagi.
“Nanti Tante ajarin..”, bisiknya.
Begitulah, akhirnya keinginanku untuk menggeluti Tante Susan telah berhasil. Malam itu aku bermain hingga mengalami orgasme dua kali. Demikian juga, Tante Susan juga dua kali mengalami orgasme.
“Ah, Ryan!, Kamu telah membohongi Tante! Ternyata kamu jagoan! Tante puas..!”, bisik Tanteku sambil menuju ke kamar mandi. Malam itu aku dan Tante tidur berdua telanjang bulat di bawah satu selimut sampai pagi hari.

Hari Minggu ini sepi. Mas Ary dan Mas Budi belum pulang. Kata tante, mereka berdua biasanya pulang ke tempat kost hari Senin pagi. Yang ada cuma Teh Mimin, sementara itu tiap Minggu pagi Tante mengikuti senam aerobik dan disambung arisan RT/RW. Katanya, Tante akan pulang agak sore. Ya, daripada nggak ada acara, akhirnya aku menuju ke dapur. Kulihat Teh Mimin sedang mempersiapkan makan siang. Kulihat Teh Mimin tersenyum penuh arti. Tanpa basa-basi, kupeluk Teh Mimin dan kutarik ke kamarnya. Begitulah, tanpa halangan yang berarti, aku dan Teh Mimin hari itu bersuka cita menikmati hari Minggu yang sepi. Di kamar Teh Mimin yang ukurannya kecil itu, di tempat tidur tanpa kasur, untuk yang kedua kalinya aku menggeluti Teh Mimin. Lagi-lagi Teh Mimin mengucapkan terima kasih karena aku telah berkali-kali memberikan kepuasan batin yang selama beberapa bulan ini tidak pernah dilakukan suaminya.

Malam harinya, Tante Susan mendatangi kamarku dan mengajak begituan lagi. Ya, kapan lagi. Tanteku tergolong masih muda, cantik, seksi. Kami berdua benar-benar memperoleh kepuasan lahir dan batin.

Monday, July 6, 2020

Guru SMU Baruku Yang Sangat SEXY

Dinastipoker - Guru SMU Baruku Yang Sangat SEXY, Ini hari pertamaku mengajar di smu di desa. Sesuai kebijakan depdik di kabupaten, penugasanku ada di desa ini. Tidak banyak persiapanku dari tempat kost, selain motorku yang klasik musti tidak rewel hari ini. Setelah sukses mencoba start dan memanasinya, aku meluncur di jalan makadam depan kost. Sampai jalan besar, tidak terlalu ramai seperti kota asal tempatku.

Guru SMU Baruku Yang Sangat SEXY
Guru SMU Baruku Yang Sangat SEXY


Cerita Sex Guru SMU Sampai depan sekolah, mulai terlihat murid2 yang culun2 memasuki sekolah sambil melirik kedatanganku dengan pandangan bertanya maupun sambil berbisik. Entah karena tampilanku atau motorku. Setelah memarkir motor, mengunci kemudi dan helmku di kursi. Aku melangkah tegap ke ruang kepala sekolah. Sudah 1 minggu kami berbincang, tentang tugas di sini, sekarang saatnya mengucapkan salam di hari rabu ini pada beliau, sebelum memulai hari pengajaranku.

– Pagi Bu Rima – salamku sambil mengetuk pintu- Ah, masuk mas eh pak. Sekarang biasakan dipanggil Bapak aja ya.- Silahkan duduk – ujarnya sambil berdiri dan menunjuk ke kursi panjang di ruangannya.

Kemudian kepala sekolah mulai ikut duduk dan tersenyum senang janjiku menemuinya sebelum mengajar terlaksana. Lalu, pembicaraan membosankan mulai datang, basa basi tentang hari hari pertama mengajar mulai terucap. Sampai akhirnya …

– Permisi Bu, Ruang di 2C sudah bisa digunakan ?

Terdengar suara merdu wanita, yang muncul di depan pintu ruang kepsek.

– Ya, Bu Made, catnya sudah kering sejak senin lalu.- Bu Made, ini perkenalkan guru fisika yang baru – ibu kepala sekolah memperkenalkan pada wanita cantik di pagi ini di pintu ruangannya.

Setelah berdiri mengucapkan namaku dan menjulurkan tangan, Bu Made tersenyum ramah padaku

– Mengajar di kelas mana pagi ini pak ?- Di kelas satu tiga. Kata Ibu Rima, kelasnya paling ujung dekat sawah.- Bu Rima, saya permisi dahulu, ke ruang tata usaha, mengurus rutinitas dulu …- Ya, ya silahkan … semoga lancar, semoga betah di sini ya …- Baik, terima kasih Bu …

Kutinggal mereka berdua di ruang kepala sekolah, kutinggalkan untuk mengurus absensi dan mendengarkan obrolan pagi di ruang guru.Setelah bel berbunyi, Pak Joko, guru olah raga telah siap dengan trainingnya mulai melangkah ke luar ruangan diikuti guru matematika dan yang lain.Terlihat semua guru2 di sini memiliki semangat mengajar yang bagus, dari obrolan tadi mereka antusias dengan siswa didik mereka. Saat melangkah menuju kelasku yang ternyata laing jauh, satu persatu aku melirik ke tiap ruangan yang sudah pada tertib, dengan guru di depan ruangan mulai mengabsen kehadiran murid2nya.

Memasuki kelasku, aku mulai merasa ragu2… murid2 di kelasku trlihat lugu, polos, tertib, tidak seperti jaman sma ku dulu. Wah, beda jauh dengan kenakalan kami.

– Selamat Pagi Paaak .. – hampir kompak mereka menyapa

Tersenyum, aku mulai mengajar dengan caraku, meskipun sesuai dengan kurikulum, tetapi cara belajarku pasti beda dengan yang mereka bayangkan.Tidak ada absensi. Kalo gak suka pelajaran, diluar saja. Boleh didalam asal tidak berbuat onar. Boleh tidur, asal jangan mendengkur. Dan macam2 kebiasaan yang pernah kurasakan saat sekolah dulu … terlampiaskan pada mereka. Ah senang rasanya hati ini.Sampai pada saat kulempar penghapus papan tulis ke atas hingga memantul, terlihat mereka mulai paham dengan awal materi yang kuajarkan.Hingga saat kulenggangkan waktuku membiarkan mereka menyalin tulisan di papan, kuperhatikan mereka satu2.

Ada yang cantik 2 – 3 orang, di depan kelas dan di pinggir kelas. Ada yang selalu melirikku saat menulis dan tersenyum padaku. Yang menguap pun ada, terlihat kurang tidur sepertinya. Yang kukenal hanya dua, gadis yang di tengah, putri pak lurah, yang menunjukkan tempat kost yang akhirnya kusewa, dan temannya gadis cantik di sebelahnya. Mereka kutemui saat bertamu ke rumah pak lurah, atas saran Bu Rima, kepala sekolah.

Setelah memberikan beberapa materi lagi, bel ganti pelajaran berbunyi, dan berlanjut ke kelas lain … sampai akhirnya saatnya pulang.

Sebelum motorku mulai kunyalakan, Bu Made dan Pak Didit telah disampingku. Agen Poker

– Pak, sekalian untuk acara ramaha tamah, sore nanti bisa ke rumah saya kan ? Guru2 yang lain juga akan datang setelah ashar.- Baik Bu Made, nanti saya ke sana, semoga tidak kesasar.- Nah, sekalian saja Bu Made ikut dengan Bapak pulangnya ini, kan bisa tahu sendiri rumahnya. – kata Pak Didin, guru kesenian.- Ya tidak papa Bu, saya boncengin ke rumah, kalo tidak keberatan- Oh ya, terima kasih kalau begitu, sebentar, saya ambil tas dulu … – kata Bu Made sambil membalik badan- Pak Didin tinggal di mana ? – tanyaku sambil melihat sepeda klasik jaman belanda yang di pegangnya.- Dekat kok Pak, yuk, saya duluan …

Di jalan, Bu Made diam saja, berbicara hanya pada saat menunjukkan arah ke rumahnya.

Cerita Sex Guru SMU Bu Made tinggal berdua dengan suami sekarang ? – tanyaku basa basi- Tidak Pak, suamiku sudah 3 tahun TKI di taiwan, jadi tukan masak di sana.- Hanya dengan momongan saja di rumah ? – lanjutku- Belum punya Pak, mungkin belum saatnya – kemudian Bu Made mulai bercerita tentang suaminya dan lain2 …

Sesampai di depan rumahnya, terlihat rumah kecil di pinggir jembatan dengan luas halaman yang lebar untuk pohon2 mangga. Tinggal sendirian tapi sanggup merawat halaman segini luas ? rumahnya memang tidak besar, tetapi …

– Mampir Pak, sekedar minum air dingin mungkin- Baik Bu – sambil kudorong motorku kesamping rumahnya, ke samping motor bebek merah yang sudah parkir lama di situ, terlihat debu tebalnya tidak ikut dibersihkan saat membersihkan halaman rumah ini.

Di ruang tamu aku menyandarkan badan, melihat sekeliling ruangan dan foto2 keluarga.Saat Bu Made kembali membawa nampan dan gelas berisi es dan air sirup, Bu Made berpamitan mengganti pakaian dahulu sebelum ikut duduk ngobrol.Sesaat membungkuk menaruh gelas di meja, aku mencuri pandang pada belahan dadanya yang membusung … indah.Sendirian lagi di ruang tamu pikiranku mulai ke mana2 sekarang. Dengan macam2 pengalaman kota di desa yang sepi ini, aku mulai memutar otak sambil meminum air sirup di gelas ini.

Saat Bu Made kembali, aku sedang berdiri memandang foto di atas kursi panjang. Sambil menunjuk, aku bertanya,

– Mereka juga tinggal di sini ?- Oh, mereka tinggal di seberang sungai, saya sendirian dengan Bude Win.- Bude Win yang ini ? – tanganku ganti menunjuk foto kecil wanita bergandengan dengan Bu Made.- Ya, nanti sore baru kemari, sekarang masih di seberang sungai tempat adik.

Hmm adiknya juga tak kalah cantik, jika seperti di foto tadi.Saat kumembungkuk melihar foto lain di etalase, terlihat kembali belahan dada Bu Made yang ikut membungkuk di sebelahku terpantul dari piring perak dalam etalase ruangannya. Lama ku menatap pandangan itu, sampai aku melihat pandangan matanya yang ikut terpantul, menatapku, kemudian melirik arah pandanganku. Sigap dia berdiri sambil tersenyum, merona semu merah wajahnya.

– Indah kok. percayalah – ujarku ikut berdiri sambil memandangnya- Ah, Bapak ini, sperti apa kalau ..- Percayalah, anda cantik – berhadapan dengan Bu Made, kupegang kedua lengan atas sikunya.- Tidak sepatutnya suami anda menyia nyiakan wanita cantik dan berbadan bagus seperti anda di sini sendirian … – mata Bu Made mulai terlihat kosong- Jika saja anda mendapatkan apa yang anda inginkan saat sendiri di malam hari – kudekatkan wajahku

Pandangannya seperti tidak melihatku, ada sesuatu di situ … kuteruskan usahaku

– Seumpama setiap malam ada yang mengucapkan selamat malam sambil menemani malam anda … – bibirku telah mendekat wajahnya

Kugeser sedikit, mulai kedekati telinga kirinya, dan perlahan berbisik

– Seandainya ada yang menucap … aku sayang kamu yang cantik ini …

Kali ni kucium telinganya, kuhisap dengan lembut sambil merangkul memeluk tubuhnya, kulirik jendela kecil di ruang tamu … terlihat dari belakang dia mengangkat kepalanya dan kedua tangannya mulai mendekap kepalaku.

– Pak … – lirihnya

Kubimbing perlahan wanita ini ke ruang dalam, menyibak kain antar ruang tamu dan tengah, akhirnya kusampai pada ruang tv, meja makan dan beberapa pintu ruang kamar. Sambil memeluk dan saling memagut leher dan bawah telinga masing2, kuarahakan wanita ini ke ruang pintu yang terbuka. Sekilas terlihat tempat tidur dan seragam guru yang dikenakannya tadi di samping tempat tidur.Sesampai di kamar tidur, kulepaskan pelukanku dan kupandang wajahnya yang terpejam. Kuraih dan kuangkat keuda jemari tangannya ke arah kepala dan menuju rambutnya, hingga dadanya terliaht membusung menantangku mengecupnya. Segera saja kebenamkan wajahku pada tengah belahan dadanya dan kembali wanita ini meraih kepalaku dan mengusap kepalaku beserta rambut cepak miliku.

Kuraih buah dada kirinya dengan tangan kananku, sementara bibirku telah melumat dadanya yang kanan. Tangan kiriku mulai menarik ke atas baju terusan yang dikenakannya hingga tangan kiri kini dapat meremas dadanya tanpa terhalang bajunya. Tangan kananku pun kini ikut meremas dada kirinya setelah ikut menarik bajunya ke atas. Dengan inisiatifnya sendiri Bu Mande mananggalkan bajunya melalui kepalanya. saat melepas bra sambil terus kuremas2 kedua dadanya, wanita ini miring dan kehilangan keseimbangan hingga terjatuh ke dipan di belakangnya.Setelah sekian lama memagut,

– Aahhh – rintih wanita ini saat kumulai mencumbu perutnya hingga perlahan ke bawah.

Cerita Sex Guru SMU Perlahan kedua tangannya ikut meremas dadanya, saat tanganku mulai turun menarik lepas celana segitiga berkain tipis yang dikenakannya.Saat mencium, mengusap pangkal pahanya dengan lidahku, kini pakaianku pun telah ikut lepas, hingga terlihat pusakaku menegang menyentuh tepi tempat tidur.Waktu yang tepat untuk menarik tubuhnya ke tepi tempat tidur, hingga pangkal pahanya tepat bersentuhan dengan pusakaku.

Dengan sidikit melirik ke tepi tempat tidur, wanita ini mulai merasakan gesekan di sekitar pangkal pahanya yang dilakukan pusakaku.

– Terusss maasss masukin mass

Telah berubah panggilanku sekarang, tidak terlalu tua rasanya sekarang di panggil mas olehnya … Hingga saatnya kumasukan kapala pusakaku perlahan kedalam lubang di pangkal pahanya. Ia merintih, menahan nafas sebentar, kemudian meremas kasur di dipan. Saat itulah mulai terasa sesnsasi hangat menjepit dan menghisap yang teramat nikmat kurasakan pada pusakaku yang semakin dalam melaksanakan tugasnya.Kutarik perlahan, kubenamkan lagi. Kulakukan berulang- ulang dan semakin cepat hingga …

– AAAhhh – wanita ini mengejang dengan hebat, melampiaskan apa yang diinginkan salama ini, setelah berlama lama menunggu

Saat kumiringkan badannya, dan kembali memompa bawah tubuhnya, terdengar suaranya lirih …

– Jangan buru-buru ya mass … aarghh … kembali ia menikmati gerakanku di bagian bawah perutnya.

Wanita ini ikut bergoyang, maju mundur, kiri kanan, dan semakin cepat. Hingga ia mengangkat kakinya melebarkan pangkal pahanya, yang kemudian diiringi erangannya

– aaarrrghhh – diikuti goyangan cepatku dan tubuhnya yang mengejang kembali hingga otot di betisnya ikut bergetar …

Kuhentikan gerakan kami sesaat, hingga ia merenggut pahanya dan mengajakku duduk di atas dipan. Dengan melangkahkan paha kakinya melebar, pangkal pahanya telah bersentuhan lagi dengan pusakaku di posisi dudukku di bawahnya di pinggir dipan ini. Dengan yakin ia membimbing masuk ke dalam bawah perutnya, pusakaku mulai berselimut basah di dalam lubang pangkal pahanya. Dengan gerakan perlahan tapi pasti ia mulai mengangkat pantatnya dan menurunkannya. Membuat pusakaku kembali bergesekan nikmat di sekitarnya. Semakin cepat gerakannya hingga ku sadari hampir tiba waktuku. Tetapi …

– Tunggu massss !! – jeritnya tertahan sambil menggesekan duduknya maju mundur di atas bawah perutku, membuat kuterpejam menahan sesaat …Bebrapa waktu berlalu …- AArrrghhh maaaaasssss – kecepatan gesekannya dan tegang pahanya diakhiri kejangan sesaat, membuatku ingin segera mancapai puncakku.

Kubanting tubuhnya kesamping dan kuangkat tinggi2 pahanya sambil kusandarkan pada kedua bahuku, kubenamkan pusakaku dengan cepat dan ganas kebawah perutnya hingga …

– Ayo mas … sekarang masss … – rintihnya sambil mendesah, membuatku iramaku semakin cepat, hingga

– AEGGHH !! pekikku tertahan saat kucapai puncakku tepat di saat kutarik keluar pusakaku hingga cairan hangat kental putihku menyembur ke atas tubuhnya, hingga dagu dan mulutnya.

Wanita ini tersenyum bahagia saat kupeluk dirinya.

– Belum pernah mas, aku merasakan hal yang seperti ini. Suamiku biasanya biasa saja untuk urusan seperti ini. Apalagi sejak ditinggal ke luar negri …- Mas, aku mulai senang dengan adanya mas sekarang.

Percakapan kecil terjadi setelah pergumulan tadi, dan terucap dirinya terpuaskan berkali kali tadi. Sambil melirik jam dinding, kuingatkan Bu Made untuk bersiap-siap dengan acara ramah tamah guru2 nanti sore di sini. Seolah tak ingin melepaskanku, Bu Made mulai mencumbu dan mencium tubuhku hingga bawah pusarku.

Sambil menarik kepalanya dengan lembut, kubisikkan

– Sayang, bagaimana kalau kelanjutannya nanti malam saja … – kuakhiri ucapanku dengan ciupan hangat di bibirnya

Akhirnya, kuakhiri siangku bergumul di rumah Bu Made, dengan janji untuk meneruskannya malam nanti. Bude Win yang masih di rumah adik Bu Made dicegahnya malam ini untuk pulang dengan alasan acara guru2 yang hingga malam.

Cerita Sex Guru SMU Sore setelah mandi di kost dan kembali ke rumah Bu Made ikut beramah tamah, dengan para guru2, kudapati ada beberapa guru wanita cantik yang kucatat dalam benakku untuk mencoba berselingkuh dengan mereka. Ada yang sudah menjanda tapi belum sampai 25 tahun umurnya, ada yang sering ditinggal dinas suaminya ke kota, ada juga yang lain.Yang cantik2 akan kucoba dahulu kapan-kapan, karena malam ni aku bakal bersama wanita cantik yang sering tersenyum menatapku di kursi ruang tamunya … Poker Indonesia

Semoga … hari2 penugasanku di desa ini yang jauh dari kota, bakal membuatku betah …

Sunday, July 5, 2020

Aku Menyukai Bankerku Dan Crot Sampai Puas

Dinastipoker - Aku Menyukai Bankerku Dan Crot Sampai Puas – Cerita Sex Aku Suka, Vera bekerja di bank tempat saya melakukan beberapa bisnis. Ketika saya pertama kali mengenalnya, dia adalah apa yang kami sebut teller. Dia adalah salah satu dari dua atau tiga teller di divisi bank yang saya gunakan. Saya selalu berusaha menggunakan Vera sebagai teller saya jika saya bisa karena dia efisien, ramah dan sangat cantik. Sangat sangat cantik.

Aku Menyukai Bankerku Dan Crot Sampai Puas
Aku Menyukai Bankerku Dan Crot Sampai Puas


Vera memiliki tinggi sedang, ramping dan memiliki tubuh yang bagus, yang bisa saya tahu dari pakaian ketat yang biasanya dia kenakan. Payudaranya kecil, tetapi proporsional untuk tubuhnya. Dia memiliki pantat yang ketat dan perut yang halus dan kencang. Dia memiliki wajah yang sangat cantik dengan mata coklat berkilauan. Untuk beberapa alasan, aku benar-benar tertarik pada bibirnya.

Setiap kali aku melihatnya, aku berkhayal mencium bibirnya. Bukan berarti saya tidak berfantasi kegiatan lain dengannya. Aku tidak membiarkan fantasiku terlalu jauh dengannya karena aku tahu dia menikah dengan cincin kawin yang dia kenakan di tangan kanannya (seperti yang dilakukan oleh wanita Rusia).

Cerita Sex Aku Suka Ada satu kesempatan ketika saya pergi ke bank bahwa Vera tidak tampak ceria seperti biasanya. Saya juga memperhatikan bahwa dia tidak mengenakan cincin kawinnya. Itu bukan urusan saya dan saya bahkan tidak benar-benar mengenalnya, tetapi saya menemukan diri saya bertanya-tanya apakah dia mengalami masalah pribadi .

Tidak lama setelah itu, pada hari Jumat sore, saya bertemu dengannya di jalan. Kami bertukar basa-basi yang normal dan mengobrol sebentar tentang hal – hal sepele seperti cuaca, pekerjaan, dll. Dia benar-benar terlihat panas hari itu, mengenakan rok pendek dan atasan yang menempel, wajahnya yang cantik dibingkai dengan rambut gelap, kemerahan.

Willie mulai mengaduk-aduk celana saya ketika saya mencoba untuk tidak menatap bagian-bagian tubuhnya yang paling menarik sehingga dia tidak akan tahu bahwa saya secara mental menanggalkan pakaiannya. Saya mempertahankan fokus saya di wajahnya, yang tidak terlalu sulit karena itu memungkinkan saya untuk berkonsentrasi pada bibirnya, yang selalu ingin saya cium.

Meskipun dia ramah, saya tahu dia masih tampak tidak bahagia dan saya juga bisa melihat bahwa dia juga masih tidak mengenakan cincin pernikahannya. Didorong oleh fakta itu, saya memutuskan untuk mengambil sedikit kesempatan dan bertanya apakah dia ingin minum teh bersama saya. Saya lebih
dari senang ketika dia setuju tanpa ragu-ragu. Kami berjalan ke kafe terdekat dan duduk di meja luar. Sayat adalah hari yang berawan namun cukup hangat.

Kami menyesap teh dan makan kue kering dan percakapan di antara kami itu mudah, hampir seolah-olah kami saling mengenal lebih baik daripada yang sebenarnya – seolah-olah kami berteman lama. Masih ada kesedihan tertentu tentang dirinya, meskipun, dan aku akhirnya bertanya padanya apakah dia baik – baik saja, bahwa dia tampak tidak ceria seperti dulu
.

Segera setelah saya mengatakan itu, air mata menggenang di matanya dan mengalir di pipinya. Agak bingung, saya menyerahkan serbet yang dia ambil dan menyeka air mata dari pipinya. Secara naluriah, saya meraih ke seberang meja dan mengambil salah satu tangannya di tangan saya. Meskipun itu bukan waktu dan tempat, Willie sekali lagi bergerak.

Aku tidak hanya berkhayal tentang mencium bibir lembutnya, aku juga kadang-kadang memiliki bayangan dia membungkus jari-jarinya yang ramping dan terawat baik di sekitar penisku. Itu jelas tidak sama, tapi dia membungkus jari – jarinya di tanganku dan meremas tanganku. Sementara saya dipenuhi dengan kekhawatiran tentang apa pun masalahnya, Willie – dengan pikirannya sendiri – menjadi perhatian. Terkadang Willie bisa memalukan. Dia memiliki pikirannya sendiri, tetapi tidak banyak hati.

Vera kembali mengendalikan emosinya, tetapi mulai curhat padaku. Tampaknya pernikahannya sedang mengalami masa sulit. Suaminya menginginkan seorang anak tetapi untuk semua usaha mereka, dia tidak mengandung. Masalahnya adalah bahwa dia telah melihat seorang dokter dan diberi tahu bahwa tidak ada yang salah dengan dirinya, masalahnya mungkin dengan ketidakmampuan suaminya untuk menghamilinya.

Dia tidak membagikan berita medis ini dengan suaminya, karena dia takut itu akan menghancurkan perasaannya dan mengurangi rasa kedewasaannya sendiri. Perhatiannya terhadap perasaannya belum terpenuhi. Dia baru-baru ini pergi ke Rusia untuk sementara waktu untuk “memikirkan hal-hal.” Dia tidak tahu apakah pernikahannya akan bertahan dan tidak bisa memutuskan apakah dia menginginkannya, meskipun sebagian dari dirinya masih sangat peduli dengan suaminya.

Cerita Sex Aku Suka Ketika kami berbicara, saya terus memegang tangannya dan mencoba memberikan kata-kata dorongannya. Akhirnya, kami bangun tinggalkan kafe. Saat kami melakukannya, aku merangkulnya untuk memberinya pelukan “persaudaraan”. Dia memeluk saya kembali, menekan dirinya terhadap saya. Ketika saya merasa “persaudaraan,” Willie memiliki gagasan lain dan mencapai kekuatan penuh seperti batang besi. Saya mencoba memposisikan diri sehingga dia tidak bisa merasakan penis saya yang membesar, tetapi tidak berhasil. Agak mengherankan saya, dan untuk kesenangan besar Willie, Vera menekan tubuhnya terhadap penis keras saya , sambil menatap mata saya untuk memastikan saya tahu dia menginginkan apa yang dia lakukan.

Saat ini sedang berlangsung, langit terbuka dan mulai menuangkan hujan dalam banjir besar. Dalam hitungan detik kami basah kuyup. Tak satu pun dari kami memiliki payung, karena hujan tak terduga. Namun, saya tinggal di dekatnya dan menyarankan agar kami dapat pergi ke rumah untuk keluar dari hujan lebat. Vera segera setuju. Kebenarannya adalah kita bisa masuk ke dalam kafe, atau bangunan umum lainnya , tetapi jelas kita berdua memiliki sesuatu yang lain dalam pikiran.

Begitu berada di dalam rumahku, aku baru saja menutup pintu sebelum kami saling berpelukan, saling menekan. Akhirnya, saya bisa memenuhi fantasi saya mencium bibir lembut Vera. Segera lidah kami terjerat dan kami berada dalam pelukan yang penuh gairah. Ketika kami berhenti untuk menarik napas, saya menyarankan agar kami keluar dari pakaian basah dan mengeringkan tubuh.

Dia setuju dan kami mulai melucuti satu sama lain dengan nafsu marah . Dia menarik sweater saya saat saya melepas atasannya yang ketat. Dia membuka ritsleting dan menjatuhkan celanaku saat aku membuka ritsleting dan menjatuhkan rok pendeknya. Dalam hitungan detik kami berdua memakai celana dalam. Kami tidak lama dalam keadaan itu ketika aku meraih di belakangnya dan melepaskan bra-nya dan kemudian mengulurkan tangan dan menyelipkan celana dalamnya ke kakinya.

Dia menjawab dengan menggapai bagian dalam celana saya, dan kemudian menurunkannya. Terbebas dari kurungan penisku melompat menunjuk secara vertikal. Sekarang saling telanjang, dengan pakaian basah kami menyatukan air di lantai, kami kembali berkumpul, saling menempel dan berciuman dan saling menggosok dengan total meninggalkan.

Saat itulah fantasi saya yang lain terwujud. Vera mengulurkan tangan dan melingkari penisku dengan tangan kanannya. Sekarang, benar-benar, bukan hanya dalam fantasi saya, jari – jarinya yang ramping memegang kejantanan saya. Agen Poker

Willie menjadi begitu keras hingga hampir menyakitkan, tetapi berada di persimpangan nyata antara kesenangan dan rasa sakit, sesuatu seperti ekstasi. Aku menggerakkan tanganku ke atas dan ke bawah punggung Vera dan kemudian turun ke pipi pantatnya. Lalu aku mundur selangkah untuk melihatnya.

Tubuh telanjangnya bahkan lebih indah dari yang saya bayangkan. Dia langsing dan langsing dan payudaranya yang kecil terbentuk sempurna, diatapi pusatnya dengan areola kecil dan hampir merah serta puting susu yang kencang. kacang tanah. Saya menggerakkan tangan saya ke atas tubuhnya, dengan singkat mengelus payudaranya.

Cerita Sex Aku Suka Aku membungkuk dan mencium putingnya. Dia mengencangkan cengkeramannya di batang tubuhku yang berotot dan kemudian mulai memekikku dengan ciuman kecil, turun ke dadaku, mengulurkan lidahnya sejenak di pusarku dan kemudian ke daerah bawahku. Lebih rendah dan lebih rendah dia berlutut sampai wajahnya bahkan dengan penisku. Dia mendongak dan bertemu mata saya dan kemudian kembali ke bawah untuk berkonsentrasi pada batang saya. Dia mulai perlahan-lahan menggosoknya dan kemudian menjilat pre-cum dari ujungnya. Kesenangan tersentak tubuhku seperti petir. Tidak ada dalam fantasi saya yang telah mempersiapkan saya untuk pengalaman nyata ini dengannya.

Dia perlahan-lahan mengambil kepala penisku di mulutnya, lagi menatap mataku, dengan senyum kecil di wajahnya. Dia sepertinya menikmati apa yang dia lakukan padaku. Lalu dia menenggelamkan penisku jauh di dalam mulutnya dan mulai memberiku blow job yang luar biasa. Aku bisa merasakan ujung penisku menyentuh bagian belakang tenggorokannya, tapi sepertinya dia tidak keberatan. Aku tersesat di tempat yang hangat dan basah dari mulutnya. Hilang dalam kesenangan yang luar biasa, itu tidak lama sebelum aku tahu aku akan meledak di mulutnya. Saya memperingatkan dia bahwa saya akan datang, tetapi dia hanya melipatgandakan usahanya, mengencangkan bibirnya dan memompa penis saya lebih cepat ke dalam mulutnya.

Kenikmatan itu mengaliri saya, mulai dari jari-jari kaki saya dan mengalir melalui tubuhku. Saya memiliki orgasme yang tak terlukiskan , cum ditembak saya melalui penisku, mengalir ke mulut Vera, lebih mirip letusan daripada orgasme. Dia mengisap setiap tetes cum saya dan kemudian, ketika penis saya mulai layu, menjilat saya bersih.

Pada titik ini, lebih dari segalanya, aku ingin menyenangkan Vera sebanyak yang dia rasakan padaku. Kami masih di dalam pintu rumahku. Saya mengangkat tubuhnya yang telanjang dan membawanya ke kamar tidur saya dan membaringkannya di tempat tidur saya . Dia terkikik ketika aku mulai menciumnya. Aku mencium bibirnya – aku masih mencintai mereka – dan menjentikkan lidahku di lehernya dan di telinganya, dengan lembut. Saya pindah ke payudara kecilnya yang terbentuk sempurna dan menggoda mereka dengan saya tangan dan kemudian mulutku dan kemudian lidah dan bibirku.
Dia mulai meronta dan kemudian terkesiap dengan senang.

Saya mencium lebih jauh ke bawah dan akhirnya sampai pada titik kewanitaannya. Dia membentangkan kakinya sebagai antisipasi. Aku mulai dengan lembut menjulurkannya, menjilati, menjilat di antara bibir vaginanya dan menggigit klitorisnya. Dia mulai mengerang pelan dan meletakkan tangannya di bagian belakang kepalaku, menarikku erat-erat ke vaginanya yang bergelombang . Dia mulai menumbuk dirinya sendiri di lidahku saat aku menjilatnya lebih cepat.

Tiba-tiba, dia membeku di tengah desakan dan kemudian tubuhnya mulai kejang dalam orgasme saat dia menghirup tajam dan kemudian mengucapkan erangan yang mendalam dari kesenangan murni. Dia pergi lemas, ambruk di tempat tidur, dihabiskan. Aku menjentikkan lidahku pada klitorisnya dengan ringan dan dia tersentak menanggapi sebelum mendorong kepalaku menjauh dari celahnya yang sekarang terlalu sensitif.

Aku mencium ke arah perutnya dan dengan ringan menggigit putingnya sebelum menggulingkan tubuhnya dan berbaring di sampingnya. Dia berbalik menghadapiku dan mulai menciumku, menusukkan lidahnya ke mulutku, mencicipi jusnya sendiri saat dia melakukannya.

Sementara kami melanjutkan dengan kunci bibir, dia mengulurkan tangan di antara kami dan menggenggam penisku, yang lagi sekeras batang baja. Dia menarik saya kembali ke atas, membentangkan kakinya dan mengarahkan batang saya ke pintu masuknya. Dia sangat lembab dari perhatian saya sebelumnya bahwa saya poros ke dia hingga bola saya dalam satu dorongan halus.

Cerita Sex Aku Suka Vagina Vera terasa panas dan kencang dan dia tahu bagaimana cara melenturkan otot-otot internalnya untuk menggenggam kemaluanku di dalam dirinya. The perasaan dalam dirinya berkurang saya keadaan nafsu belaka. Aku meletakkan tangan di belakang pantatnya dan membelai payudaranya dengan yang lain, saat aku mulai menggeser batang tubuhku keluar masuknya. Segera kami jatuh ke irama saat dia mendorong panggulnya untuk memenuhi setiap pukulan saya ke padanya, menggiling klitorisnya terhadap tulang kemaluan saya. Kami berdua merintih dalam kenikmatan saat kami mulai saling memukul.

Aku bisa tahu dia hampir bersamaan dengan ketika pada saat yang sama, sebuah ikatan kesenangan yang intens menyebar melalui hatiku seluruh tubuh dan kemudian mengirim tembakan cum memuntahkan dari penisku jauh di dalam tubuhnya. Pada saat itu kami berdua menghabiskan waktu dan aku berguling, menariknya ke atasku, dengan batang lembutku yang melunak yang masih ada di dalam dirinya. Aku menarik selimut menutupi kami, dan kami tertidur.

Beberapa jam kemudian, saya terbangun. Vera berbaring di sampingku, menghadap ke luar, tetapi meringkuk melawanku dengan dadanya yang ketat menempel di selangkanganku. Willie segera menjadi kaku. Aku meraih di bawah dan di sekitar Vera dan mulai memijat payudaranya dengan lembut . Vera sedikit bergerak dan mendesah puas, dan kemudian menggeliat pantatnya terhadap penisku sekarang benar-benar kaku.

Aku mengulurkan tangan kananku dan mulai menggosok vaginanya dan menariknya lebih erat terhadapku. Dengan satu dorongan aku memasuki pusat panasnya dan mulai perlahan-lahan memompa keluar masuk, sementara aku dengan lembut meraba klitorisnya. Dia menghela napas dan bertemu dengan tusukan lembut saya. Kami melanjutkan irama lembut ini sampai aku merasa dia kaku dalam klimaks saat aku menembakkan benih panasku di dalam dirinya. Melalui semua itu dia tidak pernah membuka matanya. Kami berdua kembali tertidur, masih menyatu bersama.

Saya terbangun oleh sinar matahari melalui jendela kamar tidur. Vera masih tertidur, dengan ekspresi yang benar-benar damai dan puas di wajahnya. Saya memutuskan untuk tidak mengganggunya, dan diam-diam turun dari tempat tidur. Aku mengenakan jubah mandi dan melangkah ke dapur dan mulai menyiapkan sarapan untuk saat Vera terbangun.

Beberapa saat kemudian dia masuk ke dapur, memakai salah satu bajuku, yang nyaris menutupi pantatnya dan vaginanya. Dia masih menggosok tidur dari matanya dan dia mendatangiku dan memelukku. Kami berciuman dan dia memberi saya senyum lebar. Saya senang mengetahui dia tidak memiliki pikiran kedua tentang malam yang kami habiskan bersama.

Bahkan, justru sebaliknya. Aku memegang tangan di bawah kemeja yang dia kenakan untuk menemukan dia tidak mengenakan celana dalam dan benar-benar telanjang selain kemeja itu. Ciuman kami menjadi lebih bergairah dan itu tidak lama sebelum aku membalikkan tubuhnya dan membungkukkannya meja dapur sementara aku memasukkan vaginanya yang panas dan menidurinya dengan keras dan cepat. Setelah itu kami mandi bersama dan sarapan.

Vera tinggal bersamaku sepanjang akhir pekan dan kami tidak bisa cukup puas satu sama lain. Kami bercinta di setiap posisi yang memungkinkan dan di setiap kamar di rumah saya. Tidak sampai Minggu malam saya menerima panggilan telepon yang akan menghasilkan saya harus melakukan perjalanan bisnis yang panjang di luar negeri. Saya mengantarnya ke gedung apartemennya larut malam karena saya harus pergi lebih awal di pagi hari. Sebelum dia meninggalkan mobil saya, kami berciuman dan membelai satu sama lain untuk sementara waktu sampai dia membuka ritsleting celana saya dan melepaskan penisku.

Di sana, dalam kegelapan mobil saya, dia memberi saya blow job yang luar biasa, menelan semua yang saya potret kepadanya, meskipun, dengan akhir pekan yang kami miliki bersama, tidak ada banyak tersisa dalam diri saya. Aku sudah memompanya berkali-kali. Lalu dia sangat menciumku, memastikan aku merasakan cumku sendiri di lidahnya dan kemudian melompat keluar dari mobilku dan berlari ke gedung apartemennya. Saya kembali ke rumah saya sendiri dengan Willie masih mengintip dari celana saya, menghabiskan waktu, tetapi masih terangsang.

Cerita Sex Aku Suka Ternyata, perjalanan bisnis saya menjadi rumit dan membuat saya menjauh selama hampir enam minggu. Tidak lama setelah saya kembali, saya pergi ke bank. Vera jelas dipromosikan. Dia tidak lagi duduk di meja kasir langsung dengan pelanggan. Sebaliknya, dia duduk di meja di depan pintu kantor yang diberi label, “Manajer Umum.”

Dia melihat saya, ketika saya bertransaksi bisnis perbankan saya dengan teller pria yang baru. Dia memberi saya senyum lebar dan ombak kecil, tetapi melanjutkan pekerjaannya. Saya tidak punya alasan untuk kecewa, karena saya telah pergi selama enam minggu dan tidak pernah berhubungan dengannya. Tetap saja, keinginan bangkit dalam diriku ketika aku melihatnya dan kenangan tentang waktu kami bersama-sama membanjiri diriku.

Ketika saya meninggalkan bank, Vera datang dan menemui saya di pintu. Dia istirahat makan siang segera dan ingin berkumpul, yang mengirimkan getaran gairah melalui diriku. Kami setuju dia akan menemuiku di kantorku, yang dekat.

Pada waktu yang ditentukan, dia tiba di kantor saya. Begitu berada di dalam, kami saling berpelukan dan saling mendekat. Segera kami menggiling selangkangan kami bersama. Tidak ada keraguan dia bisa mengatakan betapa kerasnya ereksi saya saat saya menekannya, menyodorkan diri ke daerah bawahnya sendiri, yang ditutupi oleh rok pendek. Setelah beberapa saat, dia membawa saya ke sofa di kantor saya dan mendorong saya untuk duduk di atasnya. Dia berlutut dan membuka ritsleting ke celana saya.

Willie segera bebas dan keras, menunjuk ke utara. Vera tertawa kecil dan menjentikkan lidahnya di kepala batang tubuhku, mengirimkan gelombang kenikmatan ke seluruh tubuhku. Lalu dia membenamkan bibirnya ke bibirku kontol dan mulai naik-turun di atasnya. Aku baru mulai menyerap kesenangan tindakannya ketika dia berdiri dan meraih di bawah roknya.

Saya memperhatikan saat dia melepas celana dalamnya, menjatuhkannya ke lantai. Lalu dia naik ke sofa dan memelukku, menurunkan vaginanya yang basah ke batangku yang turgid . Dia bangkit dan jatuh menimpaku, mengencangkan otot-otot vaginanya di sekitar batang tubuhku, mengirimkan gelombang ekstasi melalui diriku saat kami terlibat dalam bercinta penuh pakaian.

Tak lama, dia mengisyaratkan orgasme yang mendekatinya dengan menggosok klitorisnya terhadapku. Bersamaan dengan itu, kami mencapai klimaks, Vera menggosokkan vaginanya ke tubuhku dan meneriakkan kesenangannya sementara aku menembak enam minggu penyimpanan masukkan ke dalam terowongannya yang panas dan kencang.

Dia duduk dengan kaki-kakinya memojokkanku dan melihat ke dalam mataku. Kemudian dia memberi tahu saya bahwa dia telah berdamai dengan suaminya yang merasa senang karena dia hamil anak “mereka”. Dia menginginkan yang terakhir kali ini denganku untuk menjelaskan mengapa kita tidak bisa bersama lagi, tetapi juga agar kita berdua memiliki satu kenangan bersama tentang kesenangan kita bersama. Dia menciumku dalam-dalam dan kemudian mengucapkan terima kasih karena telah memberinya kegembiraan besar dan “menyelamatkan” pernikahannya. Dia memberi tahu saya bahwa saya juga memberinya sesuatu yang akan mengingatkannya tentang waktu kita bersama
selama sisa hidupnya.

Dengan itu, dia bangkit dan mengambil celana dalamnya dari lantai, menggeliat mereka kembali. Dia membungkuk dan mematuku di bibir, dan kemudian diam-diam meninggalkan kantorku.

Cerita Sex Aku Suka Setelah itu, saya melihatnya beberapa kali ketika saya pergi ke bank. Dia selalu memberi saya senyuman dan ombak, tetapi tidak ada yang lain yang akan mengakui apa yang kami bagikan. Seiring waktu, anak yang tumbuh di dalam dirinya menjadi semakin jelas. Anak kami, saya tahu, tetapi sesuatu yang ingin dia bagi hanya dengan suaminya. Saya mengerti dan tidak punya niat untuk ikut campur. Poker Indonesia

Setelah beberapa waktu, Vera berhenti dari pekerjaannya dengan bank untuk
melahirkan anaknya. Saya tidak pernah melihatnya lagi, tetapi masih sering memikirkannya, dengan banyak kesukaan dan hanya harapan terbaik untuknya dan keluarga barunya.

Saturday, July 4, 2020

Melakukan Hubungan Badan Pas Hujan

Dinastipoker - Melakukan Hubungan Badan Pas Hujan - Cerita Sex Hari Hujan, Saat itu adalah hari yang dingin, hujan, Oktober ketika aku duduk di dekat jendela gambar menunggu anak toko untuk mengantarkan pesananku. Pikiran saya ada pada suami saya, yang melayani di angkatan laut, di atas kapal induk. Dia telah pergi selama 5 bulan dan aku berpikir betapa aku merindukan perusahaannya, percakapannya, kemaluannya. Kami baru menikah sebulan sebelum tur Ed dimulai dan kami memastikan bahwa setiap menit dihitung. Kita harus bercinta sebanyak 6 kali sehari dan dalam posisi yang berbeda-beda, selama bulan itu. Ketika saya duduk di sana melamun hari-hari dan malam dengan Ed, saya merasa hasrat seksual saya semakin kuat dan kuat.

Melakukan Hubungan Badan Pas Hujan
Melakukan Hubungan Badan Pas Hujan


Tiba-tiba saya tersentak kembali ke realita ketika bel pintu
berdering. Itu adalah anak toko. Dia telah memundurkan mobilnya ke
jalan masuk kami dan berdiri di pintu, basah kuyup.

Aku meninggalkan tempat dudukku di jendela dan bergegas membuka pintu.
Di sana, menetes dari ujung kepala hingga ujung kaki, ada seorang
remaja yang lebih tua, berambut pirang, yang bertanya apakah ia memiliki tempat yang tepat. Saya minta maaf karena
membuatnya keluar dalam cuaca buruk seperti itu, tetapi bocah itu berkata dia
tidak keberatan dan bertanya di mana saya ingin tas itu disimpan. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia
dapat membawa mereka ke dapur tetapi dia harus membiarkan saya
membantunya membawa mereka masuk. Saya katakan itu adalah hal paling tidak yang dapat saya lakukan untuk
menunjukkan betapa menyesalnya saya tentang dia yang basah kuyup dan sebagainya. Kami berdua
berlari melewati hujan deras ke mobilnya dan berhasil mendapatkan semuanya
tas dalam satu perjalanan. Aku benar-benar basah kuyup oleh diri sendiri
ketika kami sampai di pintu depan, dan kami berdua tertawa melihat
kondisi yang kami hadapi.

Aku mengambil dua handuk besar dari lemariku dan memberikannya kepada
anak toko. Ketika kami berdiri di dapur saya, mengeringkan rambut kami, saya
melihat bahwa pemuda itu terus melirik ke dada saya, setiap kali saya
akan berpaling. Aku melihat ke bawah sendiri, untuk melihat apa yang begitu
ingin tahu, dan menyadari bahwa kemeja flanel basah yang kugunakan
menempel ke payudaraku dan telah diuraikan dengan sempurna.

Saya tidak memakai bra di sekitar rumah dan bahkan tidak memikirkan
apa yang mungkin terjadi ketika saya keluar di tengah hujan. Saya melihat ke
arah anak laki-laki itu dan melihat bahwa wajahnya merah seperti tomat. Dia
mulai bergidik sedikit dan kemudian berkata dia harus kembali ke
toko. Saya menutup dada saya dengan handuk saya dan mengatakan kepada pemuda itu bahwa saya
menyesal telah membuatnya malu dan bahwa saya akan memberinya tip
sebelum dia pergi. Saya meninggalkannya menunggu di dapur saya sementara saya pergi
ke dompet saya di ruang belakang.

Nah, saat itulah saya menjadi sedikit gila. Ketika saya mendapatkan
beberapa dolar untuk anak toko, saya berpikir tentang bagaimana dia
menatap basah saya, flanel tertutup payudara dan memutuskan saya akan
memberinya pandangan pada apa yang benar-benar ingin dia lihat. Saya membayangkan bahwa
saya akan membuat perubahan cepat ke dalam celana kering dan jubah mandi
sebelum kembali.

Ketika saya masuk kembali ke dapur, pemuda itu tampak cukup
terkejut melihat bahwa saya telah berubah. Saya menyerahkan 5 dolar dan
mengucapkan terima kasih lagi atas masalahnya. Dia membelakangi saya dan
mulai mencari pintu. Agen Poker

Saat itulah saya membuka jubah saya dan mengekspos payudara saya. Saya menelepon anak itu dan berkata, “Oh, sebelum Anda pergi, saya pikir Anda mungkin ingin melihat ini.”

Dia berbalik dan hampir jatuh di atas kakinya sendiri saat
dia melihat payudaraku yang telanjang. Dia berkata-kata dan aku berkata,
“Sekarang jangan malu. Aku perhatikan bagaimana kau mengagumi
dadaku sebelumnya dan aku hanya berpikir aku akan membiarkanmu melihat payudaraku
terbongkar sebelum kau pergi. Anggap saja itu tip ekstra untuk menjadi begitu
baik . ”

Kemudian saya tercengang.

Pemuda itu, dia tidak mungkin lebih dari 16, berkata, “Wow!
Cantik, bu! Apakah kamu keberatan jika … Maksudku, bisakah kamu memberitahuku
… Artinya, seberapa besar … Maksudku .. ”

Aku mencoba menahan tawa dan bertanya,” Maksudmu, seberapa besar
payudaraku? ”

Dia tergagap dengan, “Kamu … ya … ya. Jika kamu tidak keberatan.”

Saya berkata, “Yah, saya mengukur 39″ dan memakai bra D cup. ”

Bocah yang terkejut itu kemudian mengejutkan saya, saya tidak menyangka dia akan
memiliki keberanian, tetapi dia bertanya,” Maukah Anda … bisakah saya … ”
Yah, bisakah saya menyentuh mereka?”

Saya menjawab dengan, “Wah, saya, melupakan rasa malu kami, bukankah begitu
! Oh baiklah, kemarilah dan rasakan semua yang Anda inginkan, tapi itu
semua, maka Anda harus pergi. Kamu anak nakal! ”

Anak yang bersemangat itu menghampiriku dan menangkupkan payudaraku dengan
tangannya dan perlahan-lahan meremasnya. Dia bernapas seperti dia baru
saja berlari satu mil dan dia terus membelai dan menatap kendi ku.
Aku perhatikan dia telah berkembang mengamuk keras, bagian depan
celana jinsnya menunjukkan tonjolan tubular panjang di kaki kanannya
Aku tidak bisa menyangkal bahwa aku menjadi sangat panas sendiri Sudah 5
bulan sejak aku payudaraku membelai seperti anak muda sedang melakukan
dan terasa sangat menyenangkan

Setelah beberapa menit dari cumbuan, anak itu bertanya apakah dia
bisa mencium salah satu payudaraku. Aku menjatuhkan jubahku ke lantai dan
menyuruhnya untuk terus maju. Saya tahu saya akan bertindak terlalu jauh, tetapi saya tidak bisa
menahan diri.

Pemuda itu mulai mencium sisi tit kanan saya dan
kemudian di sekitar 3 “areola. Saya masih panas seperti jalang dalam panas
saat itu. Saya melemparkan kepala saya ke belakang dan berkata,” Oh, mengisap puting saya.
Tolong hajar! “Aku merasakan mulut kekasih mudaku menutup sekitar
ujung penisku dan lidahnya mulai berputar di sekitar
puting yang kaku. Dia kemudian mulai menghisap lebih banyak dagingku ke
dalam mulutnya.

Dia membiarkan payudaraku keluar dari mulutnya dan dia berbisik, “Oh,
tolong, tolong, nona, biarkan aku melihat vaginamu!” Dia terus
meremas payudaraku sambil menatap ke mataku, menunggu jawabanku.

Saya berkata, “OK! OK! Tapi itu dia! Tidak lagi, lihat saja.” Aku
melangkah mundur darinya dan menggulung celana katun putihku ke bawah untuk
memperlihatkan vaginaku pada lelaki muda itu. Dia menggosok keras
melalui celana jinsnya dan tersentak, “Oh, wanita! Anda terlihat seperti
gadis-gadis di Playboy! Aku hanya tidak percaya aku melakukan ini. Aku
tidak percaya aku melihat sebuah vagina wanita sejati. ”

Saya bertanya kepadanya, “Apakah Anda mendongkrak saat Anda melihat gadis-gadis itu
di Playboy?”

Anak laki-laki itu menjadi merah lagi dan mengangguk bahwa dia melakukannya.

Saya mengatakan kepadanya bahwa tidak ada hal yang memalukan, bahwa itu
cukup normal. Saya menarik celana saya dari kaki saya dan
berdiri di sana benar-benar telanjang. Saya kemudian bertanya, ”
wanita hidup nyata untuk berpose untuk Anda saat Anda mendongkrak? ”

Anak itu tidak bisa berbicara, tapi ia melepas celananya dalam sekejap.
Dia menarik celana dalamnya ke bawah dan kemaluan mudanya yang halus melompat,
itu ungu dari semua ketegangan itu sudah di bawah. Anggotanya
berukuran bagus, saya akan mengatakan 7 “atau lebih, dan saya tidak bisa mengalihkan pandangan saya
dari itu. Anak itu mengambil kemaluannya di tangan kanannya dan mulai
menyentaknya ke atas dan ke bawah saat dia menatapku. Saya mulai berpose
untuknya saat dia mendongkrak dirinya sendiri. Aku akan membungkuk dan membiarkan payudaraku
menggantung di bawahku. Lalu aku akan membalikkan pantatku dan membentangkan
kakiku, memperlihatkan vaginaku dari belakang. Saya menekan kendi saya
bersama-sama ketika anak itu tidak bisa mengambil lagi dan menembak memanjang
dari cum ke lantai dapur saya.

Bocah itu jatuh ke kursi dan hanya bergumam.

Saya terlalu jauh untuk berhenti di sana. Saya bertanya kepada anak lelaki itu, “Mau saya
bersihkan ayam Anda itu?” Lalu aku berlutut di depannya dan
menjilat kontolnya yang masih keras. Aku mengisap kemaluannya ke mulutku dan
anak itu menangis, “Aku akan menembak lagi!”

Aku segera menarik mulutku darinya dan berkata, “Oh tidak. Belum
!” Lalu aku dengan lembut memberikan tekanan pada ujung kemaluannya,
tepat di bawah dan di bawah kelenjar. Saya berkata, “Sebelum Anda memotret lagi,
bagaimana kalau memasukkan penis yang keras ini ke dalam vagina saya?”

Anak laki-laki yang gemetar menganggukkan kepalanya dan aku berputar di
lantai ubin. Aku melihat ke arahnya dan berkata, “Yah,
kursi dan dapatkan di belakangku. Saya suka bercinta dari belakang! ”

Cerita Sex Hari Hujan Anak muda itu berlutut di belakang saya dan mulai merasakan pantat dan
vagina saya. Saya mengatakan kepadanya untuk meletakkan ujung penisnya di antara lipatan
vagina saya. Seperti yang dia lakukan saya mengalami orgasme yang luar biasa dan menjerit , “Oh,
ayolah! Sialan aku! Sialan aku! ”

Anak laki-laki itu mengeluarkan sedikit gerutuan dan menyelipkan penisnya yang berdenyut-denyut
ke tubuhku. Aku menyuruhnya meremas payudaraku dan meniduriku dengan keras. Dia
membungkuk di punggungku dan meraih di bawahku untuk mengambil
payudaraku. Lalu dia mulai bercinta. Vaginaku yang licin seperti dia pernah melakukannya
ratusan kali sebelumnya, aku punya tiga orgasme lagi dan aku merasakan
keberanian bocah itu menembakku setidaknya dua kali sebelum dia menarik
kemaluannya keluar dariku.

Setelah kami berdua memiliki kesempatan untuk mengatur nafas kami, kami duduk
di lantai ubin, saling berhadapan dalam keheningan. Akhirnya
anak laki-laki itu, yang baru saja selesai merenung secara resmi, berkata,
“Aku masih tidak percaya bahwa aku telah mengacaukan seorang wanita sejati!”

Saya mengatakan kepadanya, “Itu benar-benar fantastis. Ayo
mandi dan kemudian lakukan lagi!”

Anak itu memberi tahu saya bahwa dia seharusnya kembali ke toko satu
jam yang lalu dan bahwa bosnya akan marah jika dia tidak
segera kembali . Saya mengatakan kepada kekasih saya yang baru ditemukan untuk membiarkan saya mengurusnya, dan
bertanya apakah bosnya tahu ibunya. Bocah itu memberi tahu saya bahwa bosnya
tidak pernah berbicara dengan ibunya, jadi saya mengangkat telepon dan
menghubungi toko kelontong.

Saya diminta untuk berbicara dengan manajer dan ketika dia menjawab, saya
berkata, “Halo, ini adalah ibu Barry yang menelepon. Saya minta maaf, tetapi
Barry tidak akan dapat kembali bekerja. Setelah pengiriman terakhirnya,
dia pulang ke rumah berendam basah dan mengeluh tentang tidak enak
badan.Aku berhasil mengeluarkannya dari pakaiannya yang basah dan aku mengambil
suhunya, secara lisan Dia terbakar! Dia akan
mandi dengan hangat sekarang dan aku akan menidurkannya. Saya akan
mencoba dan mengeluarkan demam itu darinya, tetapi sepertinya dia akan berada
di tempat tidur selama 24 jam ke depan, setidaknya! ”

Ketika saya menutup telepon, saya merasakan tangan hangat diletakkan di
dada kiri saya dan saya berbalik untuk melihat anak muda yang tersenyum dengan yang lain
sangat sulit. Dia berkata, “Seorang pria tidak bisa memimpikan
hadiah ulang tahun ke 15 yang lebih baik dari Anda! Ulang tahun saya dalam tiga minggu!”

Cerita Sex Hari Hujan Saya berpikir bahwa jika ada yang tahu saya telah
menghisap dan menghisap seorang anak berusia 14 tahun, saya tidak akan pernah bisa hidup!
Tapi, pemandangan yang luar biasa, berdenyut, remaja yang susah payah
membuatku melupakan semua tentang apa yang benar atau salah. Ketika Barry dan saya
berjalan ke kamar mandi, dia dengan lembut membelai pantat saya dan bertanya,
“Seperti apa enam puluh sembilan?” Poker Indonesia

Friday, July 3, 2020

Berikut Cerita Panas Kepuasan Nafsu Birahi 2020

Dinastipoker - Berikut Cerita Panas Kepuasan Nafsu Birahi 2020 - Cerita Sex Kepuasan Nafsu Birahi, Belum lama ini aku kembali bertemu Nana (bukan nama sebenarnya). Ia kini sudah berkeluarga dan sejak menikah tinggal di Palembang. Untuk suatu urusan keluarga, ia bersama anaknya yang masih berusia 6 tahun pulang ke Yogya tanpa disertai suaminya. Nana masih seperti dulu, kulitnya yang putih, bibirnya yang merah merekah,

Berikut Cerita Panas Kepuasan Nafsu Birahi 2020
Berikut Cerita Panas Kepuasan Nafsu Birahi 2020


Rambutnya yang lebat tumbuh terjaga selalu di atas bahu. Meski rambutnya agak kemerahan namun karena kulitnya yang putih bersih, selalu saja menarik dipandang, apalagi kalau berada dalam pelukan dan dielus-elus. Perjumpaan di Yogya ini mengingatkan peristiwa sepuluh tahun lalu ketika ia masih kuliah di sebuah perguruan tinggi ternama di Yogya. Selama kuliah, ia tinggal di rumah bude, kakak ibunya yang juga kakak ibuku. Rumahku dan rumah bude agak jauh dan waktu itu kami jarang ketemu Nana.

Cerita Sex Kepuasan Nafsu Aku mengenalnya sejak kanak-kanak. Ia memang gadis yang lincah, terbuka dan tergolong berotak encer. Setahun setelah aku menikah, isteriku melahirkan anak kami yang pertama. Hubungan kami rukun dan saling mencintai. Kami tinggal di rumah sendiri, agak di luar kota. Sewaktu melahirkan, isteriku mengalami pendarahan hebat dan harus dirawat di rumah sakit lebih lama ketimbang anak kami. Sungguh repot harus merawat bayi di rumah. Karena itu, ibu mertua, ibuku sendiri, tante (ibunya Nana) serta Nana dengan suka rela bergiliran membantu kerepotan kami. Semua berlalu selamat sampai isteriku diperbolehkan pulang dan langsung bisa merawat dan menyusui anak kami.

Hari-hari berikutnya, Nana masih sering datang menengok anak kami yang katanya cantik dan lucu. Bahkan, heran kenapa, bayi kami sangat lekat dengan Nana. Kalau sedang rewel, menangis, meronta-ronta kalau digendong Nana menjadi diam dan tertidur dalam pangkuan atau gendongan Nana. Sepulang kuliah, kalau ada waktu, Nana selalu mampir dan membantu isteriku merawat si kecil. Lama-lama Nana sering tinggal di rumah kami. Isteriku sangat senang atas bantuan Nana.

Tampaknya Nana tulus dan ikhlas membantu kami. Apalagi aku harus kerja sepenuh hari dan sering pulang malam. Bertambah besar, bayi kami berkurang nakalnya. Nana mulai tidak banyak mampirke rumah. Isteriku juga semakin sehat dan bisa mengurus seluruh keperluannya. Namun suatu malam ketika aku masih asyik menyelesaikan pekerjaan di kantor, Nana tiba-tiba muncul.

“Ada apa Na, malam-malam begini.”
“Mas Danu, tinggal sendiri di kantor?”
“Ya, Dari mana kamu?”
“Sengaja kemari.”
Nana mendekat ke arahku. Berdiri di samping kursi kerja. Nana terlihat mengenakan rok dan T-shirt warna kesukaannya, pink. Tercium olehku bau parfum khas remaja.

“Ada apa, Nana?”
“Mas… aku pengin seperti Mbak Tari.”
“Pengin? Pengin apanya?” Nana tidak menjawab tetapi malah melangkah kakinya yang putih mulus hingga berdiri persis di depanku. Dalam sekejap ia sudah duduk di pangkuanku.
“Nana, apa-apaan kamu ini..” Tanpa menungguku selesai bicara, Nana sudah menyambarkan bibirnya di bibirku dan menyedotnya kuat-kuat. Bibir yang selama ini hanya dapat kupandangi dan bayangkan, kini benar-benar mendarat keras. Kulumanya penuh nafsu dan nafas halusnya menyeruak. Lidahnya dipermainkan cepat dan menari lincah dalam rongga mulutku. Ia mencari lidahku dan menyedotnya kuat-kuat. Aku berusaha melepaskannya namun sandaran kursi menghalangi. Lebih dari itu, terus terang ada rasa nikmat setelah berbulan-bulan tidak berhubungan intim dengan isteriku. Nana merenggangkan pagutannya dan katanya, “Mas, aku selalu ketagihan Mas. Aku suka berhubungan dengan laki-laki, bahkan beberapa dosen telah kuajak beginian. Tidak bercumbu beberapa hari saja rasanya badan panas dingin. Aku belum pernah menemukan laki-laki yang pas.”

Cerita Sex Kepuasan Nafsu Kuangkat tubuh Nana dan kududukkan di atas kertas yang masih berserakan di atas meja kerja. Aku bangkit dari duduk dan melangkah ke arah pintu ruang kerjaku. Aku mengunci dan menutup kelambu ruangan.
“Na.. Kuakui, aku pun kelaparan. Sudah empat bulan tidak bercumbu dengan Tari.”
“Jadikan aku Mbak Tari, Mas. Ayo,” kata Nana sambil turun dari meja dan menyongsong langkahku.
Ia memelukku kuat-kuat sehingga dadanya yang empuk sepenuhnya menempel di dadaku. Terasa pula penisku yang telah mengeras berbenturan dengan perut bawah pusarnya yang lembut. Nana merapatkan pula perutnya ke arah kemaluanku yang masih terbungkus celana tebal. Nana kembali menyambar leherku dengan kuluman bibirnnya yang merekah bak bibir artis terkenal. Aliran listrik seakan menjalar ke seluruh tubuh. Aku semula ragu menyambut keliaran Nana. Namun ketika kenikmatan tiba-tiba menjalar ke seluruh tubuh, menjadi mubazir belaka melepas kesempatanini.

“Kamu amat bergairah, Nana..” bisikku lirih di telinganya.
“Hmmm… iya… Sayang..” balasnya lirih sembari mendesah.
“Aku sebenarnya menginginkan Mas sejak lama… ukh…” serunya sembari menelan ludahnya.
“Ayo, Mas… teruskan..”
“Ya Sayang. Apa yang kamu inginkan dari Mas?”
“Semuanya,” kata Nana sembari tangannya menjelajah dan mengelus batang kemaluanku. Bibirnya terus menyapu permukaan kulitku di leher, dada dan tengkuk. Perlahan kusingkap T-Shirt yang dikenakannya. Kutarik perlahan ke arah atas dan serta merta tangan Nana telah diangkat tanda meminta T-Shirt langsung dibuka saja. Kaos itu kulempar ke atas meja. Kedua jemariku langsung memeluknya kuat-kuat hingga badan Nana lekat ke dadaku. Kedua bukitnya menempel kembali, terasa hangat dan lembut. Jemariku mencari kancing BH yang terletak di punggungnya. Kulepas perlahan, talinya, kuturunkan melalui tangannya. BH itu akhirnya jatuh ke lantai dan kini ujung payudaranya menempel lekat ke arahku. Aku melorot perlahan ke arah dadanya dan kujilati penuh gairah. Permukaan dan tepi putingnya terasa sedikit asin oleh keringat Nana, namun menambah nikmat aroma gadis muda. Agen Poker

Tangan Nana mengusap-usap rambutku dan menggiring kepalaku agar mulutku segera menyedot putingnya. “Sedot kuat-kuat Mas, sedooottt…” bisiknya. Aku memenuhi permintaannya dan Nana tak kuasa menahan kedua kakinya. Ia seakan lemas dan menjatuhkan badan ke lantai berkarpet tebal. Ruang ber-AC itu terasa makin hangat. “Mas lepas…” katanya sambil telentang di lantai. Nana meminta aku melepas pakaian. Nana sendiri pun melepas rok dan celana dalamnya. Aku pun berbuat demikian namun masih kusisakan celana dalam. Nana melihat dengan pandangan mata sayu seperti tak sabar menunggu. Segera aku menyusulnya, tiduran di lantai. Kudekap tubuhnya dari arah samping sembari kugosokkan telapak tanganku ke arah putingnya. Nana melenguh sedikit kemudian sedikit memiringkan tubuhnya ke arahku. Sengaja ia segera mengarahkan putingnya ke mulutku.

“Mas sedot Mas… teruskan, enak sekali Mas… enak…” Kupenuhi permintaannya sembari kupijat-pijat pantatnya. Tanganku mulai nakal mencari selangkangan Nana. Rambutnya tidak terlalu tebal namun datarannya cukup mantap untuk mendaratkan pesawat “cocorde” milikku. Kumainkan jemariku di sana dan Nana tampak sedikit tersentak. “Ukh… khmem.. hsss… terus… terus,” lenguhnya tak jelas. Sementara sedotan di putingnya kugencarkan, jemari tanganku bagaikan memetik dawai gitar di pusat kenikmatannya. Terasa jemari kanan tengahku telah mencapai gumpalan kecil daging di dinding atas depan vaginanya, ujungnya kuraba-raba lembut berirama. Lidahku memainkan puting sembari sesekali menyedot dan menghembusnya. Jemariku memilin klitoris Nana dengan teknik petik melodi.

Cerita Sex Kepuasan Nafsu Nana menggelinjang-gelinjang, melenguh-lenguh penuh nikmat. “Mas… Mas… ampun… terus, ampun… terus ukhhh…” Sebentar kemudian Nana lemas. Namun itu tidak berlangsung lama karena Nana kembali bernafsu dan berbalik mengambil inisitif. Tangannya mencari-cari arah kejantananku. Kudekatkan agar gampang dijangkau, dengan serta merta Nana menarik celana dalamku. Bersamaan dengan itu melesat keluar pusaka kesayangan Tari. Akibatnya, memukul ke arah wajah Nana. “Uh… Mas… apaan ini,” kata Nana kaget. Tanpa menunggu jawabanku, tangan Nana langsung meraihnya. Kedua telapak tangannya menggenggam dan mengelus penisku.

“Mas… ini asli?”
“Asli, 100 persen,” jawabku.
Nana geleng-geleng kepala. Lalu lidahnya menyambar cepat ke arah permukaan penisku yang berdiameter 6 cm dan panjang 19 cm itu, sedikit agak bengkok ke kanan. Di bagian samping kanan terlihat menonjol aliran otot keras. Bagian bawah kepalanya, masih tersisa sedikit kulit yang menggelambir. Otot dan gelambiran kulit itulah yang membuat perempuan bertambah nikmat merasakan tusukan senjata andalanku.

“Mas, belum pernah aku melihat penis sebesar dan sepanjang ini.”
“Sekarang kamu melihatnya, memegangnya dan menikmatinya.”
“Alangkah bahagianya MBak Tari.”
“Makanya kamu pengin seperti dia, kan?”
Nana langsung menarik penisku. “Mas, aku ingin cepat menikmatinya. Masukkan, cepat masukkan.”
Nana menelentangkan tubuhnya. Pahanya direntangkannya. Terlihat betapa mulus putih dan bersih. Diantara bulu halus di selangkangannya, terlihat lubang vagina yang mungil. Aku telah berada di antara pahanya. Exocet-ku telah siap meluncur. Nana memandangiku penuh harap.

“Cepat Mas, cepat..”
“Sabar Nana. Kamu harus benar-benar terangsang, Sayang…”
Namun tampaknya Nana tak sabar. Belum pernah kulihat perempuan sekasar Nana. Dia tak ingin dicumbui dulu sebelum dirasuki penis pasangannya. “Cepat Mas…” ajaknya lagi. Kupenuhi permintaannya, kutempelkan ujung penisku di permukaan lubang vaginanya, kutekan perlahan tapi sungguh amat sulit masuk, kuangkat kembali namun Nana justru mendorongkan pantatku dengan kedua belah tangannya. Pantatnya sendiri didorong ke arah atas. Tak terhindarkan, batang penisku bagai membentur dinding tebal. Namun Nana tampaknya ingin main kasar. Aku pun, meski belum terangsang benar, kumasukkan penisku sekuat dan sekencangnya. Meski perlahan dapat memasukirongga vaginanya, namun terasa sangat sesak, seret, panas, perih dan sulit. Nana tidak gentar, malah menyongsongnya penuh gairah.

“Jangan paksakan, Sayang..” pintaku.
“Terus. Paksa, siksa aku. Siksa… tusuk aku. Keras… keras jangan takut Mas, terus..” Dan aku tak bisa menghindar. Kulesakkan keras hingga separuh penisku telah masuk. Nana menjerit, “Aouwww.. sedikit lagi..” Dan aku menekannya kuat-kuat. Bersamaan dengan itu terasa ada yang mengalir dari dalam vagina Nana, meleleh keluar. Aku melirik, darah… darah segar. Nana diam. Nafasnya terengah-engah. Matanya memejam. Aku menahan penisku tetap menancap. Tidak turun, tidak juga naik. Untuk mengurangi ketegangannya, kucari ujung puting Nana dengan mulutku. Meski agak membungkuk, aku dapat mencapainya. Nana sedikit berkurang ketegangannya.

Cerita Sex Kepuasan Nafsu Beberapa saat kemudian ia memintaku memulai aktivitas. Kugerakkan penisku yang hanya separuh jalan, turun naik dan Nana mulai tampak menikmatinya. Pergerakan konstan itu kupertahankan cukup lama. Makin lama tusukanku makin dalam. Nana pasrah dan tidak sebuas tadi. Ia menikmati irama keluar masuk di liang kemaluannya yang mulai basah dan mengalirkan cairan pelicin. Nana mulai bangkit gairahnya menggelinjang dan melenguh dan pada akhirnya menjerit lirih,

“Uuuhh.. Mas… uhhh… enaakkkk.. enaaakkk… Terus… aduh… ya ampun enaknya..” Nana melemas dan terkulai. Kucabut penisku yang masih keras, kubersihkan dengan bajuku. Aku duduk di samping Nana yang terkulai.

“Nana, kenapa kamu?”
“Lemas, Mas. Kamu amat perkasa.”
“Kamu juga liar.”

Nana memang sering berhubungan dengan laki-laki. Namun belum ada yang berhasil menembus keperawanannya karena selaput daranya amat tebal. Namun perkiraanku, para lelaki akan takluk oleh garangnya Nana mengajak senggama tanpa pemanasan yang cukup. Gila memang anak itu, cepat panas.

Sejak kejadian itu, Nana selalu ingin mengulanginya. Namun aku selalu menghindar. Hanya sekali peristiwa itu kami ulangi di sebuah hotel sepanjang hari. Nana waktu itu kesetanan dan kuladeni kemauannya dengan segala gaya. Nana mengaku puas.

Setelah lulus, Nana menikah dan tinggal di Palembang. Sejak itu tidak ada kabarnya. Dan, ketika pulang ke Yogya bersama anaknya, aku berjumpa di rumah bude.
“Mas Danu, mau nyoba lagi?” bisiknya lirih.
Aku hanya mengangguk.
“Masih gede juga?” tanyanya menggoda.
“Ya, tambah gede dong.”

Cerita Sex Kepuasan Nafsu Dan malamnya, aku menyambangi di hotel tempatnya menginap. Pertarungan pun kembali terjadi dalam posisi sama-sama telah matang.
“Mas Danu, Mbak Tari sudah bisa dipakai belum?” tanyanya.
“Belum, dokter melarangnya,” kataku berbohong. Poker Indonesia
Dan, Nana pun malam itu mencoba melayaniku hingga kami sama-sama terpuaskan.